Stok Darah Kritis Pasca Lebaran, PMI Salatiga Serukan Ajak Masyarakat Untuk Aksi Donor Darah 

Laporan: Wahyu Widodo

SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Memasuki hari ketiga Lebaran, tradisi silaturahmi masih berlangsung di tengah masyarakat. Namun, di sisi lain, Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Salatiga menghadapi tantangan serius dengan semakin menipisnya stok darah. Kondisi ini menjadi perhatian karena kebutuhan transfusi darah tetap tinggi, terutama bagi pasien dengan kondisi medis mendesak.

Ketua UDD PMI Kota Salatiga, dr. Prasit Al Hakim, menyampaikan bahwa selama bulan Ramadan hingga Lebaran, jumlah pendonor darah mengalami penurunan yang signifikan. “Saat Ramadan, banyak masyarakat enggan berdonor karena berpuasa. Setelah Lebaran pun jumlahnya belum kembali normal. Sementara itu, permintaan darah tetap stabil, sehingga stok semakin berkurang,” ujarnya pada Rabu (02/04/2025).

Baca Juga:  UMKM Jadi Benteng Ekonomi Jatim Hadapi Perang Dagang Global

Stok Darah di Ambang Krisis Berdasarkan data terbaru per pukul 08.00 WIB, ketersediaan darah di PMI Salatiga berada di level mengkhawatirkan. Golongan darah A hanya tersisa 2 kantong, sementara golongan darah B tersedia 4 kantong darah lengkap dan 1 kantong darah komponen. Untuk golongan darah O terdapat 6 kantong, sedangkan stok terbanyak adalah golongan AB dengan 15 kantong. Meski demikian, jumlah tersebut masih jauh dari kata aman untuk kebutuhan darurat.

Menanggapi situasi ini, dr. Prasit mengimbau masyarakat yang memenuhi syarat untuk segera berdonor darah. “Kami sangat mengharapkan partisipasi masyarakat untuk datang ke PMI dan mendonorkan darahnya. Ini adalah aksi kemanusiaan yang sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan transfusi,” ungkapnya.

Baca Juga:  Polda Jatim Bongkar Jaringan Curanmor Lintas Kota: 157 Kasus Terungkap, 134 Kendaraan Disita

Warga Siap Berdonor, Tapi Terkendala Kondisi Kesehatan Salah satu warga, Tri Sukrisdiyanto, mengaku berencana mendonorkan darahnya setelah mengetahui stok darah di PMI Salatiga semakin menipis. Namun, niat baiknya harus tertunda karena tekanan darahnya yang tinggi saat diperiksa oleh petugas. “Tadi tensi saya agak tinggi, jadi petugas tidak berani mengambil darah saya. Padahal saya sudah sering berdonor. Nanti saya coba lagi,” ujarnya kepada Radar Semarang.

Baca Juga:  Radiapoh Hasiholan Sinaga SH MH serahkan Uang Untuk Beli Tanah Wakaf

PMI berharap lebih banyak masyarakat tergerak untuk berdonor, terutama di periode pasca-Lebaran ini. Bagi yang ingin mendonorkan darahnya, bisa langsung datang ke kantor UDD PMI Kota Salatiga. Donor darah tidak hanya menyelamatkan nyawa orang lain, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonor itu sendiri.

Dengan semakin banyaknya partisipasi masyarakat, diharapkan stok darah di PMI Kota Salatiga dapat kembali normal sehingga kebutuhan pasien yang membutuhkan transfusi darah dapat terpenuhi dengan baik. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!