Irjen Pol Ahmad Lutfhi: “Wiwit Tembakau Membangun Jiwa Kebersamaan di Tengah Petani Tembakau Temanggung”
Laporan: W Widodo
TEMANGGUNG | SUARAGLOBAL.COM – Irjen Pol Ahmad Lutfhi dari Polda Jawa Tengah turut menghadiri acara Wiwit Tembakau dan Festival Kesenian Kabupaten Temanggung tahun 2024. Acara yang dihelat di Alun-alun Kabupaten Temanggung tersebut menjadi momen penting bagi para petani tembakau untuk berkumpul dan merayakan kearifan lokal mereka. Sabtu (4/5/24)
Kehadiran Irjen Pol Ahmad Lutfhi dalam acara tersebut disambut oleh berbagai tokoh penting, termasuk Danrem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Zainul Bahar, PJU Polda Jateng, Forkompimda Kabupaten Temanggung, Kapolres jajaran ekswil Kedu, serta tokoh agama dan masyarakat setempat.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Panitia, Agus Sujarwo, yang menjelaskan bahwa Wiwit Tembakau diselenggarakan untuk memperkuat kearifan lokal, semangat gotong royong, dan kebersamaan di antara seluruh masyarakat Kabupaten Temanggung. Lebih dari 700 kelompok tani dari wilayah tersebut turut serta dalam acara ini, dengan total peserta mencapai 7000 orang.
PJ Bupati Kabupaten Temanggung, Drs Hari Agung Prabowo, mengapresiasi kehadiran Irjen Pol Ahmad Lutfhi dan mengucapkan terima kasih atas kepeduliannya terhadap petani tembakau. Dalam sambutannya, Irjen Pol Ahmad Lutfhi menyatakan kebanggaannya terhadap tradisi Wiwit Tembakau, yang dianggapnya sebagai jiwa kebersamaan yang mampu memecahkan berbagai permasalahan.
Irjen Pol Ahmad Lutfhi juga menekankan pentingnya doa dan semangat gotong royong dalam menghadapi tantangan, dengan harapan agar tembakau yang dihasilkan dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi Temanggung dan Indonesia pada umumnya.
Dalam sesi jumpa pers, Irjen Pol Ahmad Lutfhi menyampaikan bahwa situasi di Jawa Tengah saat ini sangat kondusif setelah Pemilu, dengan menekankan pentingnya keberagaman sebagai potensi bagi semua pihak. Ia menggarisbawahi bahwa gotong royong merupakan landasan utama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Jawa Tengah.
Acara Wiwit Tembakau tahun ini tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan tradisi dan kearifan lokal, tetapi juga sebagai wadah untuk mempererat tali persaudaraan dan semangat kebersamaan di tengah masyarakat Temanggung. (*)
Tinggalkan Balasan