Perlahan Tapi Pasti, Pengurus Jam’iyyah Rindu Ngaji Daerah Kabupaten Demak Terbentuk

Pengurus Jam’iyyah Rindu Ngaji (Jaring) Daerah Kabupaten Demak, berfoto bersama dengan Ketua Umum Jaring Indonesia, Gus Rofiq (berpose duduk dengan peci putih dan kacamata), di RM Sambel Sawah, Jalan Raya Guntur, Desa Grogol, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak. (Foto: Dok. istimewa/LAG)

DEMAK, Beritaglobal.Net – Jam’iyyah Rindu Ngaji (Jaring) Indonesia berdiri dari rasa keprihatinan segenap ulama dan tokoh masyarakat akan perkembangan budaya luar yang telah menggerus budaya asli Indonesia. Seperti halnya saling bergotong royong, keramah tamahan, serta semakin sedikitnya minat generasi millennial untuk terjun ke dunia pertanian ataupun perternakan, sebagai salah satu penopang kesinambungan ketahanan pangan. Hal tersebut, disampaikan oleh Gus Rofiq (54), sebagai pendiri Jam’iyyah Rindu Ngaji Indonesia, saat memberikan sambutan pada pembentukan pengurus Jam’iyyah Rindu Ngaji Daerah Kabupaten Demak, Minggu (02/08/2020) lalu.

“Saat ini, semakin sedikit kita jumpai anak – anak muda khususnya dalam melakukan kegiatan – kegiatan yang produktif dalam perannya turut memajukan bangsa. Terlebih lagi, pada kegiatan untuk mengkaji ilmu – ilmu agama,” imbuh Gus Rofiq di hadapan anggota Jaring Kabupaten Demak, di ruang pertemuan Rumah Makan Sambel Sawah II di Jalan Raya Guntur, Desa Grogol, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak.

Baca Juga:  Cegah Munculnya Klaster Pesantren Dari Pandemi Covid-19, Fraksi PDIP DPRD Salatiga Sambangi Ponpes Al Falah

“Kami merasa prihatin, bila membuat perkumpulan yang hanya tempat berkumpul anak – anak jalanan dan sering kali membuat onar saja bisa, kenapa untuk membuat sebuah perkumpulan yang tujuannya untuk lebih mengkaji keilmuan dengan mengaplikasikannya di kehidupan sehari – hari belum banyak yang tergerak,” ungkap dai dengan tampilan nyentrik.

Untuk itulah, dirinya dengan beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat di beberapa provinsi di Indonesia, berinisiatif untuk mendirikan sebuah perkumpulan yang dapat membangkitkan semangat juang generasi muda dengan dikombinasi oleh para tetua adat, dan guru – guru ngaji dalam meneruskan cita – cita pejuang kemerdekaan untuk lebih memajukan bangsa Indonesia secara mandiri, bermartabat dan selalu sejalan dengan tuntunan agama, untuk selalu berbuat baik dalam segala lini kehidupan.

“Saya berharap dengan terbentuknya pengurus Jaring Kabupaten Demak, dapat mendorong semangat generasi muda khususnya dalam kegiatan – kegiatan produktif yang tidak keluar dari kaidah agama. Dapat bersinergi dengan pemerintah daerah, organisasi lainnya di luar Jaring, dalam bimbingan para sesepuh di Kabupaten Demak,” harapnya.

Baca Juga:  Didampingi Tokoh Agama, Polwan Polda Sumut Besuk Ketua KPPS

Selepas sambutan yang di berikan oleh Ketua Umum Jaring Indonesia, Kyai Khoeron Saleh, yang secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Jaring Kabupaten Demak, menyampaikan ucapan terima kasihnya atas amanat yang diberikan oleh anggota Jaring Kabupaten Demak yang menghadiri pembentukan pengurus Jaring Kabupaten Demak.

“Adalah sebuah amanah besar di pundak saya, untuk menjadi Ketua Jaring Kabupaten Demak. Karena ada banyak Kyai dan Habaib di Kabupaten Demak ini yang telah memberikan sumbangsih kepada masyarakat,” ungkap Khoeron.

“Bimbingan dan arahan kepada kami, untuk lebih memberikan nilai tambah kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Demak dari para sesepuh, sangat kami harapkan. Agar setiap langkah kami berkarya untuk dan atas nama Jaring Indonesia, tidak keluar dari norma agama, adat dan budaya asli Indonesia,” harap Khoeron.

Baca Juga:  Jelang Hut Bhayangkara ke 74 , Baharkan Polri Bantu Biaya Anak Anak Untuk Sekolah

Khoeron yang juga merupakan salah satu tokoh muda di Kabupaten Demak, menegaskan bahwa Pengurus Kabupaten Demak, akan senantiasa menjaga independensi Jaring Indonesia, berusaha mencari peluang untuk penggalian potensi yang dimiliki seluruh anggota Jaring Kabupaten Demak.

“Kami akan senantiasa menjaga independensi, dalam kami berorganisasi akan terus menggali potensi anggota. Budaya proposal untuk mendukung aktivitas perkumpulan dalam melakukan kegiatan akan sedikit demi sedikit kami kikis. Pemberdayaan anggota dengan penerapan kajian keilmuan sesuai Al Quran dan Hadis, akan selalu kami pegang teguh,” imbuhnya.

Dirinya beserta pengurus yang saat itu terbentuk, akan mengembangkan metode ngaji virtual dengan memanfaatkan media streaming dari anggota Jaring yang memiliki bidang usaha media. Pemahaman hukum agama dan hukum positif di Indonesia, menjadi orientasi pelatihan kader – kader Jaring Kabupaten Demak, selain pelatihan – pelatihan di bidang kewirausahaan.

“Ya ngaji ya berkarya, agar hati ini penuh tuntunan untuk selalu menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar tanpa mengesampingkan penguatan bidang ekonomi anggota,” pungkasnya. (Agus Subekti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!