52 Bank Sampah Kota Salatiga Ikuti Bimtek Persampahan Dan Teknologi Plastik Mudah Terurai
Sukoharjo, beritaglobal.net – Dalam rangka menjaga kualitas lingkungan yang bersih dan sehat, Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (DLHK) Kota Salatiga selenggarakan studi banding dan bimbingan teknis tentang ‘Persampahan dan Teknologi Plastik Mudah Terurai’ serta dharma wisata ke Pantai Baron Gunung Kidul, Kamis (06/09/2018).
Mengundang seluruh perwakilan bank sampah se Kota Salatiga dan pekerja pemelihara kebersihan di bawah koordinasi Bidang Kebersihan DLHK Kota Salatiga, bimtek dan studi banding diselenggarakan di perusahaan plastik ramah lingkungan CV. Sinar Jaya Plastindo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Lebih kurang 200 orang peserta bimtek dari 52 perwakilan bank sampah di Kota Salatiga, pekerja kebersihan DLHK Kota Salatiga dan relawan lingkungan, bimtek tersebut ditujukan agar peserta dapat melihat langsung proses pembuatan plastik ramah lingkungan. Rombongan berangkat dari halaman kantor DLHK Kota Salatiga sekira pukul 07.45 WIB.
Dalam pidato sambutannya di ruang pertemuan CV. Sinar Jaya Plastindo, Kepala DLHK Kota Salatiga Drs. Prasetyo Ichtiarto, M.Si., menyampaikan bahwa kegiatan bimtek ini adalah untuk membuat para peserta bimtek dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.
“Bimtek hari ini kami harapkan bisa menjadi pemicu untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari,” ucap Drs. Prasetyo Ichtiarto.
![]() |
Welly Sujono Direktur Utama CV. Sinar Jaya Plastindo sewaktu memberikan sambutan pembukaan acara Bimtek Persampahan dan Teknologi Sampah Mudah Terurai |
Sementara itu Welly Sujono selaku Direktur Utama CV. Sinar Jaya Plastindo, dalam pidato sambutannya menyebut bahwa penggiat lingkungan sebagai pahlawan sesungguhnya, serta menjaga kebersihan dan pengelolaan sampah sebagai investasi.
“Saya sebagai pengusaha, memberanikan diri untuk menjadi aktivis penggiat lingkungan, dan saya belajar sampai kemana – mana. Salah satunya adalah negara Singapura,” ungkap Welly.
Menurut Welly, orang yang peduli dengan pengelolaan sampah hanya 1% dari total 100% penduduk yang membuang sampah. Untuk itu, perilaku mengelola sampah yang baik menjadi investasi tidak terbantahkan untuk kehidupan yang lebih baik dimasa mendatang.
“Bagi saya, mengelola sampah itu investasi, karena ketika kita sakit masih membutuhkan BPJS dan trmpat yang bersih, saya contohkan Singapura, hanya punya aset kebersihan setiap kotanya, karena negara tersebut tidak punya tambang, tidak punya sumberdaya alam lainnya, sehingga pemerintah Singapura harus mengimpor air bersih dengan harga bila dirupiahkan, Rp 20 ribu/liter dari negara Malaysia,” imbuh Welly.
Ada hal lucu yang membuatnya selalu tertawa geli atas perilaku orang – orang yang pergi dari Yogyakarta menuju Singapura. Sampai di bandar udara Singapura, orang – orang dari Indonesia berlomba menyimpan sampah dan dibuang pada tempatnya, karena takut kena denda. Namun ironis dengan kondisi dari Singapura ke Yogyakarta, setiba di bandara Adi Sucipto Yogyakarta, sampah dibuang sembarangan.
“Saya selalu melihat hal lucu bila terbang ke Singapura dari Yogyakarta, menjelang sampai bandara Singapura, orang – orang menyimpan sampah untuk dibuang pada tempatnya, karena takut di denda sekian dollar Singapura, tapi kondisinya terbalik saat penerbangan dari Singpaura ke Yogyakarta. Sesampai di Bandara, orang – orang tidak peduli lagi untuk membuang sampah pada tempatnya,” tegas Welly.
Welly berharap, para penggiat lingkungan yang aktif mengelola sampah menjadi bagian 1%, orang – orang yang peduli menjaga lingkungan.
“Saya harap, kita para penggiat lingkungan, menjadi bagian 1% orang – orang yang aktif dan peduli menjaga lingkungan hidup,” tegas Welly.
![]() |
Sambutan oleh Sekretaris DLHK Kabupaten Sukoharjo Bambang D., S.T., M.M. |
Selepas Welly memberikan sambutan, selanjutnya DLHK Kabupaten Sukoharjo yang diwakili oleh Sekretaris DLHK Bambang D., S.T., M.M., mengucapkan selamat datang dan rasa bangganya atas dipilihnya salah satu perusahaan di Kabupaten Sukoharjo sebagai sarana pembelajaran pengelolaan sampah plastik dan produsen plastik organik. Terlebih lagi hasil – hasil penelitian dari CV. Sinar Jaya Plastindo sangat bermanfaat bagi pelestarian lingkungan di Kabupaten Sukoharjo dan Indonesia.
“Selamat datang untuk rombongan bank sampah dari Kota Salatiga yang di pelopori oleh DLHK Kota Salatiga, dan kami bangga atas dipilihnya salah satu perusahaan di Kabupaten Sukoharjo sebagai sarana pembelajaran pengelolaan sampah plastik dan produsen plastik organik. Terlebih lagi hasil – hasil penelitian dari CV. Sinar Jaya Plastindo sangat bermanfaat bagi pelestarian lingkungan di Kabupaten Sukoharjo dan Indonesia,” kata Bambang dalam sambutan singkatnya.
![]() |
Penyerahan souvenir dari Kepala DLHK Kota Salatiga kepada Sekretaris DLHK Kabupaten Sukoharjo, disaksikan Direktur CV. Sinar Jaya Plastindo |
Selepas acara pembukaan, Bambang D., S.T., M.M., menyatakan bahwa dengan adanya workshop ini, diharapkan agar warga Kabupaten Sukoharjo merasa malu bahwa di daerahnya ada pabrik yang menjadi percontohan pengelolaan sampah, namun belum dimaksimalkan secara optimal.
“Workshop ini harapan saya dapat menimbulkan rasa malu dari warga Kabupaten Sukoharjo dalam pengelolaan sampah, pasalnya orang luar daerah saja belajar ke Sukoharjo untuk belajar pengelolaan sampah yang baik di CV. SJP, sementara warga Sukoharjo masih belum sadar dengan potensi daerahnya yang punya perusaan plastik dapat menjadi acuan pengelolaan sampah,” tandas Bambang.
Acara bimtek yang dilanjutkan dengan kunjungan ke dalam area pabrik plastik organik CV. Sinar Jaya Plastindo, disambut antusias oleh seluruh peserta untuk mengetahui lebih jauh proses pembuatan kantung plastik organik.
Secara terpisah disela – sela perjalanan melihat proses produksi kantong plastik, seorang peserta bimtek dan wisata, Sih Mulyani dari bank sampah RW XI Togaten, Kota Salatiga menyampaikan bahwa dirinya serta para peserta lainnya merasa senang dengan adanya acara ini.
“Kami senang dengan terselenggaranya acara ini, karena sangat membantu dalam melihat peluang usaha dalam mengelola sampah,” ucapnya.
Dirinya berharap dengan adanya peran swasta dan pemerintah dalam pembinaan bank sampah, kegiatan – kegiatan yang tadinya bersifat sosial dapat memberikan kontribusi peningkatan perekonomian.
“Ya kami berharap dengan adanya peranan pemerintah dengan swasta, seperti halnya CV. SJP, dapat memberikan kontribusi lebih dalam upaya meningkatkan ekonomi para penggiat bank sampah,” harapnya. (Agus/Red)
Tinggalkan Balasan