Dukung Pelestarian Budaya, MNN Media Indonesia Beri Penghargaan Pada Pelestari Budaya di Salatiga
Salatiga, beritaglobal.net – Dalam rangkaian perayaan HUT ke 5 portal berita online harian7.com dan beritaglobal.net ke 2, dibawah naungan MNN Media Indonesia Group, Management MNN Media Indonesia Group bersama jajaran PU harian7.com dan beritaglobal.net, memberikan piagam peghargaan pada Drs. Sri Mulyono, S.H., M.H., sebagai mitra dalam pelestarian budaya.
Penyerahan piagam penghargaan diserahkan langsung oleh PU harian7.com M. Nuraeni bersama pimred Shodiq dan PU beritaglobal.net Agus Subekti, di Sanggar Sekar Mulya, di Jalan Tidore, Tegalrejo, Kota Salatiga, belum lama ini.
Selepas menerima piagam penghargaan, Sri Mulyono menyampaikan, “Untuk kemunculannya, beritaglobal.net sudah punya segement tersendiri, artinya penggemar sudah fanatik,” ucapnya.
Sejak kemunculannya, portal berita dibawah MNN Media Indonesia selalu mempunyai berita – berita yang selalu News khususnya dalam hal pengungakapan perkara dalam kasus – kasus besar.
“Bahasanya sederhana, mudah diikuti dan tidak bertele – tele. Saya berharap beritaglobal.net di usia ke 2 semakin dewasa, profesional dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik. Mohon dipisahkan muatan berita budaya yang mengangkat muatan kearifan lokal dengan berita investigasi. Karena image di masyarakat beritaglobal.net selalu mengungkap kasus – kasus. Namun bila segment investigasi masih dipertahankan, maka tidak akan ditinggalkan oleh pembacanya,” harapnya.
Khasanah Budaya Dalam Toleransi
Saat ditanya tentang toleransi dalam budaya di Kota Salatiga, Sri Mulyono menambahkan bahwa dirinya selaku pemerhati budaya ingin melengkapi ragam budaya di Salatiga.
“Saya sadar bahwa Salatiga ini kota yang heterogen, banyak ragan budaya baik dari etnis jawa, etnis cina, etnis melayu serta budaya millenial. Itu tumbuh dengan baik di Salatiga, dengan porsi masing – masing,” imbuhnya.
“Saya tegaskan adanya sanggar Sekar Mulya untuk melengkapi Kota Salatiga sebagai kota toleransi. Harapan saya disinilah jadi sentra pembentukan karakter jiwa muda berbudaya. Dari seni karawitan, seni tari dan memang baru kecil itu. Kedepannya, sanggar bisa berkembang untuk memberikan kontribusi pada pengembangan seni pedhalangan,” ungkap Sri Mulyono.
Saat ditanyakan terkait banyaknya Benda Cagar Budaya kebanyakan tidak terawat dengan baik, Sri Mulyono menandaskan, “Jujur saja saya meri dengan kota – kota tetangga, seperti Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, disana mereka sudah punya semacam wadah dan pemerintahnya peduli. Kota Salatiga membutuhkan tempat khusus seperti museum, disini banyak sekali peninggalan cagar budaya yang tersebar dan tidak terurus dengan baik,” ungkap Sri Mulyono.
Ditambahkannya, “Apakah tidak sebaiknya, Pemkot Salatiga mulai menganggarkan dana untuk membentuk wadah khusus mendata dan mengawasi BCB, agar generasi mendatang tidak kehilangan jejak,” kata Sri Mulyono.
“Seperti banyaknya BCB yang disalah fungsikan, atau bahkan dirobohkan, dengan adanya museum maka dapat dilihat disitu jejak – jejak peninggalan sejarah Salatiga, agar anak cucu kita tidak ‘kepaten obor’,” tandas Sri Mulyono yang juga seorang pengusaha kuliner dan berprofesi sebagai seorang advokat. (Fera Marita/ASB)
Tinggalkan Balasan