Gelar Simulasi Penanggulangan Bencana, Fakultas Komunikasi UKSW Gandeng Basarnas Provinsi Jateng
![]() |
Simulasi penanganan kebakaran diperagakan oleh Basarnas, Provinsi Jateng di Lapangan Pancasila, Minggu (05/08/2018). (Foto: FKIKS) |
Salatiga, beritaglobal.net – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Sahwahita Management Fakultas Ilmu Komunikasi dan Sosial Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), menggandeng Basarnas Provinsi Jawa Tengah (Jateng), untuk memperagakan simulasi penanggulangan kebencanaan kepada masyarakat Salatiga, hari Minggu (05/08/2018).
Selain simulasi penanggulangan kebencanaan, sejumlah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi dan Sosial UKSW Salatiga menggelar acara talk show di Lapangan Pancasila.
![]() |
Foto bersama panitia acara talk show dan simulasi penanggulangan kebencanaan |
Simulasi yang juga melibatkan Dinas Pemadam Kebakaran, PMI, Pramuka, Polri, TNI dan relawan yang ada di Salatiga ini terbagi menjadi 3 sesi yaitu penanggulangan bencana kebakaran, penanggulangan bencana gempa, penanggulangan bencana pohon tumbang.
Disetiap sesinya para personel Basarnas yang terdiri dari 14 orang tersebut memperagakan kepada masyarakat bagaimana penanganan yang tepat saat terjadi bencana. Menurut Humas Basarnas Zulhawary saat dikonfirmasi beritaglobal.net disela-sela acara, “Simulasi ini menggunakan skenario bahwa Salatiga sedang dilanda gempa yang mengakibatkan rumah terbakar, rumah roboh dan pohon tumbang. Basarnas akan memperagakan bagaimana cara mengevakuasi para korban yang terjebak dalam bencana tersebut,” ungkap Zulhawary.
Talk show dan Simulasi Penanganan Kebencanaan kemarin, digelar sebagai tugas akhir perkuliahan yang mewajibkan mahasiswanya membuat sebuah acara yang bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini seperti yang diungkapkan ketua panitia acara Lusi, kepada beritaglobal.net, Senin (06/08/2018) siang di kampus Fakultas Ilmu Komunikasi dan Sosial.
![]() |
Kendaraan taktis Basarnas Provinsi dalam penanggulangan kebencanaan |
“Untuk memenuhi tugas akhir kuliah kami diharuskan membuat acara buat masyarakat. Tahun ini ada 2 pilihan tema yaitu hero dan sport. Untuk tema hero yang kita pilih, kita sengaja menggandeng Basarnas Provinsi Jawa Tengah karena di Salatiga sendiri tidak ada Basarnas dan masyarakat cenderung berpikir bahwa Salatiga adalah kota aman dari bencana. Padahal bencana bisa terjadi dimana saja,” ungkap Lusi.
Acara talk show dan simulasi ini memerlukan persiapan selama sebulan penuh, berhasil menarik animo masyarakat sekitar Salatiga. Bahkan ada beberapa pengunjung dari Semarang rela menyempatkan diri sejak pukul 6.30 WIB pagi hanya untuk mengikuti acara tersebut.
“Kita sudah disini sejak pagi tadi pukul 6.30 WIB, untuk melihat simulasi ini. Karena acara seperti ini masih jarang diadakan makanya kita bela – belain datang dari Semarang cuma pengen melihat aksi Basarnas dalam penanggulangan bencana,” tutur Puja, warga Semarang yang melihat acara tersebut bersama kedua rekannya. (Fera/Red)
Tinggalkan Balasan