Lilik Hendarwati: Legislator Harus Turun ke Lapangan, Advokasi Warga adalah Amanah

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Anggota DPRD Jawa Timur dari Dapil 1 Surabaya, Lilik Hendarwati, menegaskan bahwa peran legislatif tidak boleh terbatas pada penyusunan kebijakan semata. Lebih dari itu, seorang anggota dewan harus aktif dalam advokasi dan pembelaan hak-hak masyarakat, (04/03/25).

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara Solosemiran yang digelar di Hotel Southern Surabaya, pada Minggu (2/3). Dalam kesempatan itu, Lilik berbagi pengalamannya dalam menangani berbagai aduan masyarakat, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga persoalan sosial lainnya.

Legislatif Harus Hadir di Tengah Rakyat

Lilik mengungkapkan bahwa sebagai wakil rakyat, ia berkomitmen untuk selalu dekat dengan masyarakat dan turun langsung ke lapangan. Menurutnya, banyak warga yang menghubunginya untuk meminta bantuan dalam berbagai permasalahan yang mereka hadapi.

“HP saya hampir tidak pernah berhenti berbunyi. Banyak warga datang meminta advokasi, dari urusan pendidikan, kesehatan, hingga kasus orang dengan gangguan jiwa. Ini adalah tanggung jawab kami untuk memperjuangkan hak mereka,” ujar Lilik.

Ia menekankan bahwa menjadi legislator adalah sebuah amanah besar yang harus dijalankan dengan sepenuh hati.

“Kita diberikan peluang besar untuk membantu orang lain. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan ini, dan saya bersyukur bisa ikut berjuang untuk warga Surabaya,” tambahnya.

Menjaga Persatuan di Tengah Tantangan Sosial

Selain advokasi, Lilik juga menyoroti pentingnya persatuan dan kebersamaan di tengah maraknya isu-isu sosial yang berpotensi memecah belah masyarakat.

“Sebagai umat Islam, kita harus mengamalkan ajaran rahmatan lil ‘alamin dan tetap menghormati saudara-saudara kita yang non-Muslim. Jangan mudah diadu domba oleh pihak yang ingin memecah belah persatuan kita,” tegasnya.

Ia juga mengajak warga untuk lebih aktif berperan dalam lingkungan masing-masing, baik dalam menjaga kebersihan, keamanan, maupun kesejahteraan sosial.

“Siapa pun bisa menjadi teladan. Jika menjadi ketua RT atau RW, jadilah pemimpin yang peduli terhadap warga. Kehadiran kita harus memberi manfaat bagi lingkungan sekitar,” imbuhnya.

Melalui pernyataannya, Lilik berharap semakin banyak masyarakat yang berkontribusi dalam membangun Surabaya yang harmonis, inklusif, dan penuh kepedulian sosial. (*)