Wakil Bupati Semarang; Sedekah Dusun Upaya Pertahankan Warisan Budaya Leluhur
![]() |
Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugroho, pada saat meonton pagelaran wayang kulit dalam puncak acara sedekah dusun, Minggu (05/ |
Ungaran, beritaglobal.net – Tradisi sedekah dusun masih dipertahankan di sebagian besar masyarakat desa di wilayah Kabupaten Semarang. Salah satu desa yang masih rutin menyelenggarakan acara sedekah dusun adalah Dusun Plakaran, Desa Karanganyar, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Tepat memasuki bukan Zdulhijah tahun 1439 H/2018 M, diselenggarakan sedekah dusun dan pegelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Banjaran Gatotkaca yang di mainkan oleh dalang dari Solo, Ki Wartoyo, Minggu (05/08/2018) malam.
Pada pagelaran wayang tersebut, dihadiri oleh Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugroho. Kepada beritaglobal.net saat dikonfirmasi disela – sela pertunjukkan wayang kulit, Ngesti Nugroho menyampaikan bahwa, “Adat yang sudah ada salah satunya wayang kulit wajib kita uri – uri (pertahankan), karena dalam acara sedekah dusun terkait juga adanya sosialisasi tentang pemerintahan, keagamaan, sosial,” ungkap Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugroho.
Saat ditanyakan mengenai harapan pemerintah Kabupaten Semarang mengenai upaya pelestarian seni budaya, Ngesti Nugroho menyampaikan, “Dengan adanya pentas kesenian wayang kulit ini harapan kami, semua lapisan masyarakat bisa melanggengkan kesenian Jawa,” imbuh Ngesti Nugroho.
Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugroho memberikan himbauan, “Dengan adanya kelompok – kelompok seni di Kabupaten Semarang, kami himbau kesenian tradisional di Kabupaten Semarang dapat dikembangkan dengan baik,” ungkap Ngesti Nugroho.
Dalam upaya mengembangkan kelompok – kelompok seni di wilayah Kabupaten Semarang, Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugroho menginformasikan bahwa, Pemerintah Kabupaten Semarang mangalokasikan bantuan hibah untuk pengembangan seni di berbagai bidang seperti kesenian reog, drumblek dan rebana.
“Ada alokasi khusus bantuan hibah untuk pengembangan berbagai bidang kesenian seperti reog, drumblek, rebana, semoga semua kesenian di Kabupaten Semarang dapat lebih maju,” ungkap Ngesti Nugroho.
Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugroho, sebelum menutup pembicaraan mengisahkan, “Drumblek Asli Dempel dari Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang dan Seni Tari dari Ambarawa, telah tampil di anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Group kesenian mereka menjadi acuan pengembangan kesenian di Kabupaten Semarang yang telah ditampilkan pada festival tingkat nasional,” tandas Wakil Bupati Semarang Ngesti Nugroho. (Agus S/Red)
Tinggalkan Balasan