Pataka Jer Basuki Mawa Beya: Simbol Persatuan dan Harapan Pilkada Damai 2024 Tiba di Tulungagung

 

Laporan: Ninis Indrawati 


TULUNGAGUNG | SUARAGLOBAL.COM – Kabupaten Tulungagung menjadi tuan rumah ke-22 dalam rangkaian Kirab Pataka “Jer Basuki Mawa Beya,” yang digelar untuk memperingati Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-79 serta menyambut Pilkada Damai 2024. Acara penyambutan yang berlangsung di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bangsa ini disambut meriah oleh warga dan dimeriahkan dengan pertunjukan kesenian tradisional khas Tulungagung, (03/10/24).

Dalam upacara penyambutan, Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno, menerima pataka secara simbolis dari perwakilan Kabupaten Blitar, Kepala Satpol PP Kabupaten Blitar, Tunggul Adi Wibowo. Setelahnya, pataka tersebut diserahkan kepada Kepala Satpol PP Kabupaten Tulungagung sebagai tanda berlanjutnya kirab di wilayah Tulungagung.

“Semangat Kolaborasi dan Kedamaian Jelang Pilkada 2024”

Kirab Pataka “Jer Basuki Mawa Beya” bukan sekadar peringatan tahunan, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya menjaga kedamaian, khususnya menjelang Pilkada 2024. Dalam sambutannya, Heru Suseno mengajak masyarakat untuk memaknai acara ini sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pendahulu serta simbol harapan untuk Pilkada yang damai dan tertib.

Tema Hari Jadi Jawa Timur ke-79 tahun ini, “Jawa Timur Bersama untuk Terus Maju,” menggambarkan semangat kolaborasi dan sinergi antar daerah untuk mencapai kesejahteraan bersama. Pj Bupati Heru menekankan pentingnya kolaborasi tersebut, terutama di tahun politik yang rentan dengan ketegangan.

“Momentum Budaya dan Dukungan Warga”

Acara ini juga menampilkan kesenian tradisional Reyog Kendang, yang menjadi ciri khas budaya lokal Tulungagung. Kesenian ini mampu menarik perhatian dan antusiasme warga yang hadir di pendapa, menyimbolkan dukungan penuh terhadap pesan damai yang diusung oleh kirab. Pertunjukan Reyog Kendang tidak hanya memperlihatkan keindahan seni tradisional, tetapi juga mempertegas identitas budaya Tulungagung di tengah modernisasi.

Heru Suseno berharap, momentum kirab ini bisa dimanfaatkan sebagai ajang refleksi bersama untuk memperkuat persatuan dan kedamaian, khususnya di tengah-tengah kontestasi politik yang akan datang. “Pataka ini menjadi simbol dari pencapaian Jawa Timur selama ini, dan tentunya apa yang akan kita capai di masa depan melalui kolaborasi bersama,” tegas Heru.

“Kirab Pataka Berlanjut Hingga Surabaya”

Kirab Pataka “Jer Basuki Mawa Beya” akan terus berlangsung hingga 12 Oktober 2024, berakhir di Grahadi, Surabaya, bertepatan dengan Hari Jadi Jawa Timur. Pataka ini telah melewati 22 kabupaten dan kota, dan akan mengunjungi beberapa daerah lagi sebelum mencapai tujuan akhir. Pemerintah berharap kirab ini dapat memperkuat solidaritas masyarakat Jawa Timur dan menciptakan suasana yang kondusif menjelang Pilkada 2024.

Dengan dukungan penuh masyarakat, kirab ini diharapkan tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga menjadi pengingat bagi seluruh warga Jawa Timur untuk menjaga keamanan, persatuan, dan kedamaian selama proses politik berlangsung. Hal ini sesuai dengan harapan pemerintah yang ingin memastikan situasi tetap aman dan terkendali di seluruh provinsi. (*)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!