Metropolitan Menanam, Nusantara Kenyang: Surabaya Panen Padi Serentak Demi Ketahanan Pangan Nasional

Laporan: Bagas

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Di tengah hiruk pikuk kota metropolitan, Pemerintah Kota Surabaya menunjukkan keseriusannya dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Pada Senin (7/4/2025), digelar panen padi serentak di Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, yang menjadi bagian dari program nasional percepatan swasembada pangan.

Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Pemkot Surabaya dengan Kodim 0830/Surabaya. Turut hadir dalam acara panen tersebut Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Ikhsan, dan Dandim 0830/Surabaya, Kolonel Inf Didin Nasruddin Darsono, yang secara langsung terjun ke sawah bersama para petani dan kelompok tani setempat.

Baca Juga:  Polda Jateng Bersama Mahasiswa Bagikan Ribuan Sembako Sambut Ramadhan

“Panen ini bukan hanya simbolis, tapi menunjukkan bahwa ketahanan pangan bisa dibangun dari wilayah perkotaan, asalkan ada kolaborasi dan kemauan bersama,” ujar Ikhsan di sela kegiatan.

Yang membanggakan, meskipun luas lahan pertanian di Surabaya sangat terbatas, hasil panennya cukup tinggi. Rata-rata produktivitas mencapai 8,8 ton per hektar, dan di beberapa lokasi bahkan tembus hingga 13 ton per hektar. Varietas yang ditanam adalah padi Ciherang, yang dikenal tahan terhadap kondisi lahan minim irigasi primer.

Sementara itu, Kolonel Inf Didin menambahkan bahwa keterlibatan TNI dalam program ketahanan pangan merupakan bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat. “Kami siap mendukung penuh segala upaya pertanian di wilayah kami, termasuk pendampingan kepada petani dan fasilitasi dalam distribusi hasil panen,” jelasnya.

Baca Juga:  Rutan Salatiga Gelar Momen Istimewa: Warga Binaan Nikmati Kebersamaan dengan Anak dalam Program Kunjungan Khusus

Sebagai bentuk dukungan konkret, hasil panen langsung disalurkan ke Perum Bulog dengan harga pembelian sebesar Rp6.500 per kilogram. Skema ini diharapkan mampu menstabilkan harga gabah dan menjamin kesejahteraan petani kota.

Tak hanya itu, Pemkot Surabaya juga terus mengidentifikasi dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan-lahan non-produktif, terutama milik swasta, untuk kegiatan pertanian sementara atau pertanian kota (urban farming). Upaya ini dinilai sangat strategis dalam menjawab tantangan keterbatasan lahan di perkotaan.

Baca Juga:  Kapolsek Bubutan Gelar Curhat Kamtibmas: Solusi Tawuran hingga Anak Kecanduan Gadget

Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Kota Surabaya membuktikan bahwa kota besar tidak harus bergantung sepenuhnya pada daerah penghasil pangan. Surabaya bisa, dan Surabaya siap, menjadi bagian penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

“Ini adalah bentuk nyata bahwa Surabaya bukan hanya pusat industri dan perdagangan, tapi juga bisa menjadi bagian dari solusi pangan nasional,” tutup Ikhsan optimistis. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!