Ketegangan Meningkat: AS Peringatkan Israel Agar Hindari Tindakan Militer Mirip Gaza di Lebanon
- account_circle Redaksi SG
- calendar_month Kam, 10 Okt 2024
- comment 0 komentar
Foto: Istimewa
WASHINTON DC | SUARAGLOBAL.COM – Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan peringatan keras kepada Israel terkait kemungkinan tindakan militer di Lebanon yang bisa menyerupai operasi militer yang dilakukan Israel di Gaza. Peringatan ini disampaikan setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa Lebanon berada di ambang kehancuran, serupa dengan wilayah Palestina yang selama ini menjadi sasaran serangan militer Israel.
Pernyataan dari Washington ini disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, pada Rabu (9/10/2024), di mana ia menegaskan pentingnya menghindari eskalasi militer yang bisa membawa hasil serupa seperti yang terjadi di Gaza. “Tidak boleh ada tindakan militer di Lebanon yang mirip dengan Gaza dan menghasilkan hasil yang serupa,” ujar Miller dalam keterangannya.
Pernyataan ini menegaskan keprihatinan Washington atas peningkatan ketegangan di wilayah tersebut, khususnya terkait hubungan Israel dengan kelompok militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon. AS khawatir bahwa eskalasi di Lebanon dapat memicu konflik yang lebih luas di Timur Tengah, mengingat kompleksitas dinamika di kawasan tersebut dan hubungan erat Hizbullah dengan Iran.
Sementara itu, meskipun mendapat peringatan dari AS, Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Letnan Jenderal Herzi Halevi, menegaskan bahwa Israel akan melanjutkan serangan intensif terhadap target-target Hizbullah di Lebanon. Pengeboman intensif ini, menurut Halevi, adalah bagian dari upaya untuk melumpuhkan ancaman militer dari Hizbullah yang dianggap oleh Israel sebagai kelompok teroris.
Halevi menekankan bahwa Israel tidak akan mundur dalam melindungi kepentingan keamanannya, terutama dalam menghadapi serangan roket dan operasi lintas batas yang dilakukan oleh Hizbullah. Namun demikian, respons militer yang ditunjukkan oleh Israel menimbulkan kekhawatiran bahwa Lebanon, yang saat ini sedang menghadapi krisis ekonomi dan politik, akan semakin terpuruk jika serangan Israel semakin intensif.
Lebanon, yang masih berusaha bangkit dari dampak ledakan besar di Beirut pada tahun 2020, kini menghadapi risiko kehancuran lebih lanjut jika ketegangan dengan Israel meningkat. Pemerintah AS secara terbuka menyatakan pentingnya semua pihak untuk menahan diri dan menghindari konfrontasi yang dapat memicu konflik besar di kawasan.
Di sisi lain, Hizbullah, yang mendapatkan dukungan signifikan dari Iran, memiliki kekuatan militer yang cukup untuk melakukan perlawanan sengit terhadap Israel. Serangkaian serangan dan bentrokan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon semakin memperumit situasi, dan banyak pihak khawatir akan pecahnya perang besar jika tidak ada upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan.
AS, sebagai sekutu utama Israel, saat ini berada dalam posisi yang sulit. Di satu sisi, Washington ingin memastikan bahwa keamanan Israel tetap terjaga, namun di sisi lain, AS juga berusaha menghindari konflik lebih luas di Timur Tengah yang dapat mempengaruhi stabilitas global. Peringatan yang disampaikan oleh Washington ini menandakan keinginan AS untuk menekankan pendekatan diplomatik dalam menangani situasi di Lebanon dan Israel.
Di tengah situasi yang memanas ini, komunitas internasional terus menyerukan agar kedua pihak menunjukkan kebijaksanaan dan menahan diri dari aksi militer yang dapat mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur lebih lanjut. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga turut terlibat dalam upaya mediasi, meskipun belum ada terobosan signifikan dalam mengurangi ketegangan yang sedang berlangsung.
Lebanon dan Israel kini berada di titik kritis, dan keputusan yang diambil dalam beberapa hari ke depan akan sangat menentukan nasib kawasan tersebut. Pihak-pihak yang terlibat, termasuk AS dan sekutu lainnya, diharapkan dapat memainkan peran penting dalam mencari solusi damai guna mencegah konflik yang lebih besar.
Peringatan dari pemerintah AS kepada Israel agar menghindari operasi militer yang serupa dengan Gaza di Lebanon menjadi bukti nyata kekhawatiran global akan meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah. Dengan posisi Israel yang tetap keras terhadap Hizbullah dan sikap AS yang mencoba menyeimbangkan antara dukungan terhadap Israel dan keinginan untuk mencegah konflik regional, masa depan hubungan Israel-Lebanon saat ini berada dalam bayang-bayang ketidakpastian. (Red)
- Penulis: Redaksi SG
Saat ini belum ada komentar