Ketua Teater Lingkar, Mas Ton : “Kita harus bisa memberikan sajian tontonan yang berbobot, jongko itu kudu dijangkah”
![]() |
Ki Sudjiwo Tedjo (Presiden Republik Jiancuker’s) dalam pentas wayang Jumat Kliwonan Teater Lingkar dengan lakon Sang Basukarno, di TBRS Semarang. (Foto: dok. Humas Teater Lingkar/Rio) |
Semarang, beritaglobal.net – Malam Jumat Kliwon, yang oleh sebagian masyarakat dianggap malam keramat, namun oleh Teater Lingkar diubah menjadi malam yang gayeng dengan diadakannya pagelaran wayang Teater Lingkar Semarang.
Pagelaran wayang kulit ke 285, kolaborasi antara Teater Lingkar yg bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Semarang kali ini menggandeng dalang nyleneh, sang Presiden Republik Jancuker’s, Ki Sudjiwo Tedjo.
Pagelaran bertajuk Sang Basukarno di gedung Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) di Jalan Sriwijaya, Semarang, dijadikan tempat rendevous anak – anak muda milineal. Mereka yang hadir didominasi oleh pemuda dari kalangan kampus dan tentu saja Jancuker’s Community.
Sajian dialog – dialog yang disampaikan oleh si dalang, sangatlah khas anak muda lengkap dengan tembang – tembang melo cintanya yang sangat – sangat genit yang mengisi ruang – ruang rindu di hati para jiwa muda tak lupa diselingi tamparan – tamparan penjungkirbalikan gaya berpifir yang nyleneh tapi sangat bisa diterima sebagai penyadaran kesadaran intelektualitas serta sangat mewakili kegelisahan kaum milenial saat ini.
Disampaikan oleh humas Teater Lingkar Ario Bimo, kepada beritaglobal.net, Jumat (10/01/2020), “Pagelaran wayangan yang rutin diadakan malam Jum’at Kliwon, biasanya racikan dalang yang lain memberikan pembagian porsi lebih proporsional baik untuk penonton golongan tua maupun golongan muda, namun kali ini, mbah Tedjo seratus persen, suguhannya milenial banget penyajiannya, itulah magnet mbah Tedjo sang Presiden Jancuker’s,” ungkapnya.
Pertunjukan wayang yang didukung pula oleh permainan dalang muda Sindhunata Gesit Widiharto, makin membangkitkan gairah pewayangan di kota Semarang. Terbukti dari banyaknya penonton yg sebagian besar adalah kaum muda.
Bahkan goresan warna pelangi di kanvas wayangan malam Jum’at Kliwon yang selalu mewarnai setiap agenda pagelaran wayangan malem Jum’at Kliwon, Teater Lingkar dan seakan menjadi ciri khas pagelaran Teater Lingkar, makin membuat acara ini terasa gairah mudanya.
Ditambahkan oleh Mas Ton, ketua Teater Lingkar, “Kita harus bisa memberikan sajian tontonan yang berbobot, jongko itu kudu dijangkah, kami tidak bisa apa – apa tanpa anda dan bila kita iklas Gusti akaryo jagad akan semakin sayang kepada kita,” pungkasnya. (*)
Ditulis oleh Vitri B Prabawani
Editor: Agus Subekti
Tinggalkan Balasan