Seorang Remaja Tewas Gantung Diri Diruang Tamu Rumahnya
![]() |
Proses pemeriksaan awal jenazah ST, oleh unit reskrim Polsek Pabelan, tim medis Puskesmas Pabelan dan Perangkat Desa Sumberejo serta perwakilan keluarga korban. |
Ungaran, beritaglobal.net – Usia muda tidak membuat ST (14), berkreasi untuk kembangkan diri, justru ia patah arang dan nekad gantung diri di ruang tamu rumahnya, Jumat (10/08/2018) malam.
Berdasarkan keterangan dari Kasubbag Humas Polres Semarang AKP Teguh Susilo Hadi kepada beritaglobal.net, Sabtu (11/08/2018) sore, kejadian bermula saat nenek ST, MR (58) warga Desa Sumberejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, melihat sepeda motor milik korban masih di depan teras rumahnya, pada Jumat (10/08/2018) malam.
“Ihwal pertama penemuan jenazah korban adalah saat MR yang tak lain adalah nenek korban melihat motor korban masih ada di depan teras rumah korban, mengingat waktu itu sudah larut malam,” ungkap AKP Teguh.
Lebih lanjut disampaikan AKP Teguh, “MR memanggil korban namun tidak ada jawaban selanjutnya, ia masuk ke dalam rumah dan terkejut melihat korban sudah dalam keadaan menggantung dengan tali tambang kecil,” imbuh AKP Teguh.
“MR lalu memanggil saudara lainnya SY (58) dan kemudian memanggil Kades Sumberejo, selanjutnya Kades memanggil warga dan menghubungi Polsek Pabelan,” imbuh AKP Teguh.
Dari pemeriksaan awal yang dilakukan oleh unit reskrim Polsek Pabelan saat olah TKP dan dr. Endang Sunarsi tim medis dari Puskesmas Pabelan, tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan ditubuh korban.
AKP Teguh menambahkan informasi bahwa ibu korban saat ini masih bekerja di luar negeri sebagai tenaga kerja wanita dan ayahnya seorang supir truk yang kebetulan pada saat peristiwa nahas sedang menjalankan tugas mengantar barang ke Provinsi Banda Aceh, pasrah mendengar nasib anaknya via sambungan telepon yang tewas mengenaskan.
Atas peristiwa ini, keluarga korban menerima dengan ikhlas bahwa kejadian ini sebagai musibah dan tidak dilakukan autopsi pada jenazah korban.
Desakan Pacar Untuk Motor Ninja
Menurut informasi dihimpun beritaglobal.net dari rekan – rekan dekat korban, diduga korban merasa tertekan atas desakan pacarnya untuk mengganti motor dengan motor Kawasaki Ninja.
“ST, pernah bilang ke orang tuanya untuk dibelikan motor Kawasaki Ninja, namun ayahnya yang sedang di luar pulau memintanya bersabar, sepulang ayahnya dari Banda Aceh, akan dibelikan. Tapi mungkin karena pacarnya ‘ngedrel’ dan mendesak ST, dia setress dan nekad bunuh diri,” info seorang teman dekat ST yang enggan disebut namanya. (Choerul/Red)
Tinggalkan Balasan