Tanggul Kali Ngrapah Jebol, 240 Warga Terdampak: Langkah Cepat BPBD Atasi Banjir, Ini Jelasnya 

Laporan: Wahyu Widodo

SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Hujan deras yang mengguyur Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Selasa (10/12/2024) malam, menyebabkan tanggul Kali Ngrapah jebol. Dampaknya, banjir melanda dua RT di RW 10, mengakibatkan 50 rumah terendam dan memengaruhi 90 Kepala Keluarga (KK) dengan total 240 jiwa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan, mengungkapkan bahwa panjang tanggul yang jebol mencapai 10 meter. “Yang terdampak ada 50 rumah di dua RT di RW 10. Kondisi semua warga saat ini aman,” kata Alex, Rabu (11/12/2024).

Baca Juga:  Visi Baru Surabaya 2025-2030: Aglomerasi Ekonomi, Solusi Kemacetan, dan Pemerataan Pembangunan

Saat banjir menerjang, dua warga yang melintas sempat terseret arus deras. Beruntung, keduanya selamat dan hanya mengalami luka ringan. \”Hanya satu yang luka, satunya tidak apa-apa. Keduanya remaja dan sekarang sudah kembali ke rumah masing-masing,” ujar Alex.

Merespons kejadian tersebut, BPBD bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), TNI/Polri, dan relawan segera bergerak. Tanggul darurat menggunakan karung pasir telah dibangun untuk mencegah banjir susulan. Selain itu, dapur umum didirikan guna memenuhi kebutuhan warga terdampak.

Baca Juga:  Jum’at Berkah Satlantas Polres Lumajang: Senyum Kepedulian di Tengah Jalan

Sementara itu, proses pembersihan rumah warga terus dilakukan. “Genangan air saat ini sudah surut hingga se-mata kaki. Semalam sempat mencapai 50 cm, namun hari ini kami targetkan pembersihan selesai,” jelas Alex.

Alex juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan, terutama mereka yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai. “Kami mengajak warga untuk terus memantau kondisi sekitar bersama kami. Jika ada kejadian, segera laporkan agar cepat ditangani,” tambahnya.

Baca Juga:  Peduli Warga Disabilitas, Polsek Benjeng Salurkan Bantuan Sembako di Desa Sirnoboyo

Meski demikian, tidak ada warga yang harus mengungsi secara permanen. Selama kejadian, mereka hanya menyelamatkan diri sementara ke masjid terdekat dan kini telah kembali ke rumah masing-masing.

Hujan deras yang memicu jebolnya tanggul ini menjadi peringatan bagi wilayah rawan banjir lainnya. BPBD bersama BBWS dan pihak terkait terus berkoordinasi untuk memantau potensi bencana serupa. Warga diimbau tetap siaga, terutama dalam menghadapi ancaman cuaca ekstrem yang diprediksi masih berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!