Bantu Cegah dan Tanggulangi TB-HIV, Ini Aktivitas SSRC TB-HIV Care Aisyiyah DPC Muhammadiyah Temanggung
Temanggung, beritaglobal.net – Sub – Sub Recipient Community (SSRC) TB-HIV Care Aisyiyah Muhammadiyah Temanggung mengadakan pelatihan kader komunitas untuk penemuan kasus secara aktif, dalam rangka mencapai masyarakat bebas TB dan HIV tahun 2030 di Jawa Tengah pada umumnya, dan di Kabupaten Temanggung khususnya.
Bertempat di rumah makan Lukito Badran, Kecamatan Kranggan, pelatihan yang diselenggarakan selama tiga hari, sejak hari Rabu (11/03/2020), hingga hari Jumat (13/03/2020) mendatang, diikuti oleh tiga puluh kader (SSRC) TB-HIV Care Aisyiyah Muhammadiyah Temanggung dan juga dihadiri oleh petugas dari Puskesmas Kaloran dan Banjarsari.
Selama dua hari pertama, para peserta mendapatkan pembekalan dari Kasie P2PM (Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular) Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dan Pengawas Supervisor/Pengelola Program TB Kabupaten Temanggung. Sementara itu, pada hari terakhir, peserta pelatihan akan diajak untuk melakukan praktek investigasi langsung kepada warga. Hal ini disampaikan oleh Siska (23), selaku panitia acara pelatihan, kepada beritaglobal.net, Kamis (12/03/2020).
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Temanggung, Erlin Hasanah, BA., (60), menyampaikan bahwa pelatihan ini, adalah upaya untuk merekrut dan melatih kader baru yang tugasnya adalah menanggulangi penyebaran penyakit TBC.
“Kesadaran masyarakat mengenai kesehatan masih sangat rendah. Global Found mendanai Muhammadiyah untuk melaksanakan program penanggulangan TBC dan HIV. Harapannya di tahun 2030 mendatang, Provinsi Jawa Tengah sudah terbebas dari penyakit tersebut. Kami juga bekerja sama dengan Pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan. Sambutannya sungguh luar biasa, program kami didukung oleh pemerintah,” ungkap Erlin.
“Kader yang kita rekrut adalah merupakan ujung tombak suksesnya program ini. Jadi perlu keahlian dan perjuangan dalam berinteraksi dengan warga khususnya penderita TBC dan HIV,” imbuhnya.
Sementara itu, Siska menandaskan dengan adanya program ini diharapkan akan bisa memutus mata rantai TBC di Kabupaten Temanggung, sehingga akan tercipta masyarakat yang sehat.
Salah satu peserta, Isti Rochayati (40), saat dikonfirmasi beritaglobal.net, menyatakan rasa senangnya bisa mengikuti pelatihan.
“Banyak ilmu yang kami dapatkan dalam pelatihan ini, semua peserta diharapkan bisa mendedikasikan dirinya untuk warga agar tercipta masyarakat yang sehat. Perlu perjuangan, keikhlasan juga kesabaran ketika mendata warga yang mengidap TBC nantinya. Dengan bekal yang kita dapatkan di pelatihan ini akan kami terapkan di kemudian hari,” jelas Isti. (Ratmaningsih)
Tinggalkan Balasan