Lumajang Menuju Lumbung Pangan Nasional: Sinergi Pemkab dan BI untuk Pertumbuhan Ekonomi
Laporan: Iswahyudi Artya
LUMAJANG | SUARAGLOBAL.COM – Pemerintah Kabupaten Lumajang terus menguatkan strategi dalam mencapai swasembada pangan, mengendalikan inflasi, dan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam pertemuan dengan Bank Indonesia (BI) Jember di Ruang Mahameru Kantor Bupati Lumajang, Selasa (11/3/2025), Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menegaskan komitmennya untuk menjadikan Lumajang sebagai kekuatan baru di sektor pertanian.
Misi Lumajang: Dari Ketahanan Pangan ke Lumbung Nasional
Dalam rapat koordinasi tersebut, Bunda Indah menyoroti potensi besar Lumajang sebagai salah satu daerah penghasil padi terbesar di Jawa Timur. Untuk itu, diperlukan strategi konkret guna memperkuat pertumbuhan ekonomi, mengendalikan inflasi, serta memberdayakan UMKM agar roda perekonomian masyarakat semakin bergerak dinamis.
“Ke depan, Lumajang harus mampu menjadi lumbung pangan nasional. Untuk mencapainya, kita harus memperkuat pertumbuhan ekonomi, mengendalikan inflasi, dan mengembangkan UMKM. Ini penting untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lumajang,” ujar Bunda Indah.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan ekonomi daerah, termasuk sektor pariwisata yang juga berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi lokal.
“Saya sebagai bupati juga harus terus belajar tentang pertumbuhan ekonomi, pengelolaan lumbung pangan, serta pengembangan sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Lumajang,” tambahnya.
Dukungan Bank Indonesia: Pengendalian Inflasi dan Digitalisasi Keuangan
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bank Indonesia Jember, Gunawan, menyatakan kesiapan BI untuk terus memperkuat kerja sama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lumajang. Fokus utama BI adalah memastikan stabilitas harga bahan pokok, kelancaran distribusi, serta peningkatan literasi keuangan masyarakat melalui digitalisasi sistem pembayaran.
“Kami akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan mendukung pengembangan UMKM, keuangan syariah, serta akselerasi digitalisasi sistem pembayaran agar ekosistem keuangan digital di Lumajang semakin berkembang,” ungkap Gunawan.
Menjelang bulan Ramadan dan Lebaran, Bank Indonesia juga mengingatkan masyarakat untuk mengelola uang dengan bijak serta mewaspadai peredaran uang palsu di tengah meningkatnya transaksi tunai.
Masa Depan Lumajang: Kesejahteraan Berbasis Pertanian dan Ekonomi Digital
Sinergi antara Pemerintah Kabupaten Lumajang dan Bank Indonesia diharapkan dapat menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih kuat di wilayah tersebut. Dengan fokus pada ketahanan pangan, pengendalian inflasi, dan digitalisasi ekonomi, Lumajang berpotensi menjadi salah satu pilar utama ketahanan pangan nasional sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi berbasis pertanian.
Langkah-langkah konkret dalam memperkuat sektor pertanian dan UMKM diharapkan mampu meningkatkan daya saing Lumajang di tingkat nasional, menjadikannya daerah yang mandiri dan sejahtera. (*)
Tinggalkan Balasan