Perlindungan Utama untuk Perempuan dan Anak: TNI-Polri Jadi Garda Terdepan, Jokowi Serukan Aksi Cepat!
![]() |
Istimewa |
Laporan: Yuanta
KALIMANTAN | SUARAGLOBAL.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan peran vital Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam menjaga keamanan dan melindungi kelompok rentan, khususnya perempuan dan anak, dari berbagai bentuk kekerasan. Dalam pidatonya yang disampaikan di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis, 12 September 2024. Jokowi menekankan bahwa kedua institusi ini harus menjadi rujukan pertama bagi korban kekerasan untuk mencari perlindungan.
“Saya minta TNI dan Polri bisa menjadi institusi pertama yang diandalkan perempuan dan anak ketika mereka membutuhkan perlindungan,” ujar Jokowi dengan tegas. Ia menekankan pentingnya membangun kepercayaan masyarakat, terutama korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan kekerasan seksual, terhadap kedua lembaga ini sebagai tempat yang siap memberikan rasa aman dan keadilan.
Menurut Jokowi, peran TNI dan Polri dalam menangani kasus kekerasan tidak hanya terbatas pada penegakan hukum, tetapi juga memberikan rasa aman secara langsung kepada korban. Hal ini menjadi kunci untuk memastikan bahwa setiap perempuan dan anak yang menghadapi situasi darurat dapat segera mendapatkan perlindungan yang cepat dan efektif.
“Di dalam pikiran para perempuan dan anak, mereka harus merasa bahwa TNI dan Polri adalah tempat pertama yang mereka datangi untuk mencari perlindungan,” tambah Jokowi, menegaskan bahwa perlindungan yang diberikan harus bersifat proaktif dan responsif.
Dalam arahannya, Presiden juga menekankan pentingnya peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) sebagai ujung tombak dalam memberikan bantuan langsung di lapangan. Jokowi meminta agar kedua fungsi ini diperkuat sehingga mereka dapat menjadi garda terdepan dalam penanganan awal kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Babinsa dan Bhabinkamtibmas harus diberdayakan sebagai ujung tombak dalam pertolongan pertama kepada perempuan dan anak,” tegas Jokowi, menyoroti bahwa personel lapangan inilah yang sering kali memiliki akses langsung ke masyarakat dan mampu merespons dengan cepat ketika terjadi insiden kekerasan.
Presiden berharap bahwa dengan upaya ini, perlindungan terhadap perempuan dan anak dapat lebih optimal, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di daerah-daerah terpencil. Ia menginginkan agar semua pihak, baik di TNI maupun Polri, memiliki komitmen kuat dalam menjalankan peran tersebut, guna memastikan bahwa tidak ada lagi perempuan dan anak yang merasa takut atau enggan melaporkan tindakan kekerasan yang mereka alami.
Langkah ini dinilai penting di tengah masih tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia. Data dari Komnas Perempuan dan lembaga-lembaga terkait menunjukkan bahwa masih banyak kasus kekerasan yang tidak terlaporkan, baik karena rasa takut, kurangnya akses, maupun ketidakpercayaan terhadap sistem penegakan hukum.
Melalui seruan ini, Jokowi berharap TNI dan Polri dapat menjadi pilar yang lebih kokoh dalam memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat, serta mendorong perubahan yang lebih signifikan dalam upaya perlindungan terhadap kelompok rentan di Indonesia. (*)
Tinggalkan Balasan