Pesan Kapolres Trenggalek dalam Latihan Gabungan Relawan Muhammadiyah: Tingkatkan Skill dan Kompetensi Penanggulangan Bencana
Laporan: Ninis Indrawati
TRENGGALEK | SUARAGLOBAL.COM – Kepala Kepolisian Resor Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta, S.I.K., M.Si., memberikan pesan penting dalam pembukaan Latihan Gabungan (Latgab) Penanggulangan Bencana Relawan Muhammadiyah yang digelar di lapangan Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Acara yang berlangsung pada Sabtu (11/01/25) tersebut diikuti oleh ratusan relawan dari berbagai wilayah di Jawa Timur.
Dalam sambutannya, AKBP Indra menegaskan pentingnya peningkatan keterampilan dan kompetensi para relawan dalam menghadapi situasi darurat kebencanaan. “Relawan adalah garda terdepan dalam membantu masyarakat saat terjadi bencana. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan teknis yang mumpuni, koordinasi yang baik, dan kesiapsiagaan yang maksimal untuk meminimalkan dampak bencana,” ujar AKBP Indra.
Latgab ini dibuka secara resmi oleh Bupati Trenggalek, H. M. Nur Arifin, yang bertindak sebagai pembina upacara. Dalam pidatonya, Bupati menyampaikan apresiasi terhadap sinergi antara Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Kepolisian, dan Muhammadiyah dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana di daerah rawan.
Sebagai simbol dimulainya pelatihan, Bupati bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), termasuk Kapolres Trenggalek, menekan tombol sirine. Suara sirine bergema, menandai semangat para relawan yang akan mengikuti berbagai materi dan simulasi selama kegiatan berlangsung.
Latgab ini mencakup pelatihan teori dan praktik, seperti penanganan korban, evakuasi di medan sulit, mitigasi bencana, dan koordinasi antarlembaga. Para peserta juga akan diajarkan cara menggunakan peralatan kebencanaan modern, seperti drone untuk pemetaan, tenda darurat, serta teknik komunikasi dalam kondisi darurat.
Dalam wawancara singkat dengan media, AKBP Indra juga mengungkapkan harapannya agar pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga memperkuat rasa solidaritas dan empati relawan terhadap masyarakat terdampak bencana.
“Kita ingin relawan Muhammadiyah di Trenggalek dan Jawa Timur siap menghadapi berbagai kemungkinan. Pelatihan ini adalah bentuk persiapan nyata, dan saya yakin output-nya akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” tutupnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model pelatihan kebencanaan yang menginspirasi daerah lain di Indonesia. Dengan partisipasi aktif Forkopimda dan ratusan relawan, Latgab ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antarelemen masyarakat mampu menciptakan kesiapsiagaan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan bencana di masa depan. (*)
Tinggalkan Balasan