Salatiga Jadi Kota Percontohan Nasional: Uji Coba Makan Bergizi Gratis, Libatkan 31.412 Siswa dan 300 UMKM
Laporan: Imam Prabowo
SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM — Penjabat (Pj.) Wali Kota Salatiga, Yasip Khasani, mengungkapkan kebanggaannya setelah Kota Salatiga resmi ditunjuk sebagai kota percontohan nasional dalam program uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG). Program strategis yang diinisiasi pemerintah ini diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan gizi anak-anak sekolah sekaligus menggerakkan perekonomian daerah, (12/09/24).
Uji coba MBG, yang dimulai pada Kamis (12/9), melibatkan total 129 sekolah di Salatiga, termasuk 79 SD Negeri, 14 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 31 SMP Negeri, dan 5 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dengan total 31.412 siswa sebagai penerima manfaat. Yasip Khasani menjelaskan bahwa pelaksanaan uji coba akan dilakukan secara bertahap selama 10 hari, dimulai dengan sembilan sekolah percontohan yang terdiri dari empat SD dan lima SMP.
“Program MBG ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa, tetapi juga memberikan efek ganda (multiplier effect) terhadap perekonomian daerah. Seluruh UMKM di sektor pangan dan pertanian akan terlibat, mulai dari petani, perajin tahu-tempe, pedagang pasar, hingga penyedia jasa katering,” ungkap Yasip saat memberikan sambutan di Lapangan SMPN 2 Salatiga, di hadapan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), H. Wiranto, dan Tim 5 Wantimpres yang turut hadir dalam acara tersebut.
Yasip menekankan bahwa keterlibatan UMKM dalam program ini sangat signifikan. Setiap hari, sekitar 300 UMKM akan memproduksi 31.412 kotak makan yang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah. Pemkot Salatiga juga berkomitmen untuk melibatkan lebih banyak UMKM katering ke depannya, dengan harapan program ini dapat dievaluasi dan disempurnakan sebelum implementasi penuh pada tahun 2025.
Ketua Wantimpres RI, H. Wiranto, menyatakan dukungannya terhadap keberhasilan program MBG. Menurutnya, selain Salatiga, program serupa juga sedang diuji coba di daerah lain seperti Kudus, Tegal, dan Surakarta. Wiranto menegaskan bahwa program ini sejalan dengan visi Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, untuk menciptakan generasi cerdas dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan global di masa depan.
“Ada satu tujuan mulia yang ingin dicapai melalui program ini, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Di masa depan, persaingan antar negara bukan lagi soal siapa yang paling besar atau kuat, melainkan siapa yang paling cepat dalam memanfaatkan peluang dan inovasi teknologi. Dan, untuk bisa berinovasi, generasi kita harus pintar dan sehat secara fisik. Itu hanya bisa dicapai jika anak-anak kita mendapatkan asupan gizi yang cukup sejak dini,” ujar Wiranto.
Lebih lanjut, Wiranto menjelaskan bahwa latar belakang lahirnya program MBG adalah tingginya angka stunting di Indonesia. Kondisi gizi buruk pada anak-anak berpotensi menghambat cita-cita besar Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan.
Dengan pelaksanaan uji coba MBG di Salatiga, diharapkan akan ada evaluasi menyeluruh mengenai efektivitas program ini, baik dari segi peningkatan gizi siswa maupun dampaknya terhadap ekonomi lokal, sebelum diluncurkan secara nasional. (*)
Tinggalkan Balasan