13 Sekolah Rakyat Hadir di Jateng, Harapan Baru Putus Rantai Kemiskinan Generasi Miskin

Laporan: Andi Saputra

SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM – Sebanyak 13 Sekolah Rakyat yang diinisiasi pemerintah pusat resmi beroperasi di Provinsi Jawa Tengah. Sekolah ini diperuntukkan khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin, sebagai upaya strategis pemerintah untuk memastikan akses pendidikan berkualitas sekaligus memutus rantai kemiskinan lintas generasi.

Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, menegaskan pentingnya keberadaan Sekolah Rakyat sebagai solusi nyata menghadapi persoalan sosial yang telah lama membelenggu masyarakat kurang mampu.

“Kehadiran Sekolah Rakyat untuk memutus rantai kemiskinan, sehingga memberi harapan keluarga miskin untuk hidup sejahtera,” tegasnya saat meresmikan Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang, di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Kota Semarang, Selasa (30/9/2025).

Baca Juga:  Jaga Netralitas, Wakapolda Maluku Utara Brigjen Pol Stephen M. Napiun Tegaskan Tugas Utama Polri di Pilkada 2024

Integrasi SD dan SMA dalam Satu Sekolah

Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang menjadi model percontohan karena menyatukan dua jenjang pendidikan sekaligus, yakni Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Masing-masing jenjang menampung 50 siswa, seluruhnya berasal dari keluarga kurang mampu yang terverifikasi melalui Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).

Selain bangunan dan ruang belajar yang memadai, para siswa juga mendapat sarana prasarana lengkap mulai dari peralatan sekolah, fasilitas belajar, hingga seragam sekolah yang diberikan secara gratis.

Lingkungan Belajar Aman dan Kondusif

Tak hanya fokus pada aspek pendidikan, pemerintah juga menjamin bahwa Sekolah Rakyat menjadi ruang aman dan nyaman untuk belajar. Agus menegaskan, seluruh tenaga pendidik, guru, hingga kepala sekolah telah mendapatkan pembekalan khusus agar menciptakan suasana belajar yang kondusif, bebas dari perundungan (bullying), intoleransi, maupun pelecehan (harassment).

Baca Juga:  Ketulusan di Tengah Kemarau: Babinsa Keben Tambakromo dan Babinkamtibmas Bersinergi Salurkan Air Bersih ke Desa Keben

“Sekolah rakyat harus menjadi rumah kedua bagi anak-anak. Tidak boleh ada diskriminasi, kekerasan, ataupun perlakuan yang merugikan mereka,” kata Agus.

Dukungan Pemprov Jateng

Turut hadir dalam peresmian, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, yang menyemangati para siswa agar tetap tekun belajar. Ia menekankan bahwa kesempatan bersekolah di Sekolah Rakyat adalah peluang besar yang harus dimanfaatkan untuk mengubah masa depan.

“Saya minta anak-anak jangan menyerah, teruslah belajar karena pendidikan adalah jalan untuk meraih kehidupan yang lebih baik,” ujar Sumarno.

Baca Juga:  Sidoarjo Raih Predikat Kabupaten Terinovatif di IGA 2024 untuk Ketiga Kalinya

Ucapan Terima Kasih dari Siswa

Kebahagiaan juga dirasakan para siswa. Radith, salah seorang siswa Sekolah Rakyat, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah, khususnya Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin, yang telah memfasilitasi penyelenggaraan sekolah rakyat.

“Sekarang saya bisa sekolah tanpa memikirkan biaya. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu kami,” ungkapnya dengan penuh syukur.

Mimpi Besar: Generasi Bebas Kemiskinan

Dengan beroperasinya 13 Sekolah Rakyat di Jawa Tengah, pemerintah berharap langkah ini menjadi pintu perubahan besar bagi anak-anak dari keluarga miskin. Program ini diharapkan mampu mengikis kesenjangan sosial sekaligus melahirkan generasi baru yang lebih sejahtera dan mandiri. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!