Banpusboyo Meluncur: Terobosan Digital Dispusip Surabaya Standarkan 900 Perpustakaan Sekaligus Gaet Minat Baca Gen Z

Laporan: Damayanti

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya kembali menunjukkan gebrakan inovatifnya dalam dunia literasi dengan meluncurkan aplikasi Banpusboyo, sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas sekaligus standarisasi perpustakaan di seluruh penjuru Kota Pahlawan.

Aplikasi Banpusboyo, akronim dari Bantuan Perpustakaan Berbasis Online dan Terpadu, hadir sebagai jawaban atas kebutuhan pendataan yang lebih sistematis dan efisien terhadap kondisi perpustakaan, terutama yang berada di bawah naungan Pemerintah Kota Surabaya. Dengan aplikasi ini, para pengelola perpustakaan kini bisa melakukan self-assessment atau penilaian mandiri terhadap fasilitas, layanan, serta kelengkapan perpustakaan masing-masing.

Baca Juga:  Video Viral Remaja Bawa Sajam Tertabrak di Bawen: Tinggalkan Motor dan Melarikan Diri

Kepala Dispusip Surabaya, Mia Santi Dewi, dalam keterangannya menyebutkan bahwa peluncuran aplikasi ini bukan hanya sekadar langkah digitalisasi, melainkan juga bagian dari upaya menyeluruh untuk memastikan setiap perpustakaan di Surabaya mampu memenuhi Standar Nasional Perpustakaan (SNP).

“Dengan Banpusboyo, pengelola perpustakaan dapat menilai fasilitas dan layanan mereka secara mandiri. Jika ditemukan kekurangan, kami akan memberikan pendampingan agar perpustakaan tersebut bisa memenuhi SNP dan layak untuk mendapatkan akreditasi,” jelas Mia.

Lebih dari 900 perpustakaan yang tersebar di sekolah-sekolah, instansi, dan lembaga masyarakat menjadi sasaran utama dari program ini. Dispusip Surabaya berkomitmen untuk melakukan verifikasi dan pembinaan lanjutan secara bertahap guna memastikan bahwa semua unit perpustakaan dapat mencapai standar ideal, baik dari sisi infrastruktur, koleksi, pelayanan, hingga tenaga pengelolanya.

Baca Juga:  Solusi Sampah Berkelanjutan: Kabupaten Semarang Perkenalkan \"Keripik Sampah\" sebagai Energi Alternatif

Tidak berhenti pada aspek standarisasi, Dispusip juga menargetkan peningkatan minat baca generasi muda sebagai agenda prioritas. Salah satu inovasi yang menjadi sorotan adalah pengembangan VR Corner di Perpustakaan Balai Pemuda Surabaya. Melalui teknologi Virtual Reality, anak-anak dan remaja dapat menikmati konten sejarah Kota Surabaya dalam format yang lebih interaktif dan imersif.

“Inovasi seperti VR Corner ini menjadi magnet bagi generasi Z yang memang lebih akrab dengan teknologi. Harapannya, perpustakaan tidak lagi dipandang sebagai tempat yang membosankan, tapi justru menjadi ruang belajar yang menyenangkan dan modern,” tambah Mia.

Baca Juga:  Sentuhan Kasih Ramadan: Polres Pelabuhan Tanjung Perak Gelar Bakti Kesehatan untuk Anak Yatim

Peluncuran Banpusboyo sekaligus pembangunan sarana digital lainnya menjadi bagian dari transformasi menyeluruh yang tengah dijalankan oleh Dispusip Surabaya. Langkah ini sejalan dengan visi Kota Surabaya sebagai kota literasi dan pendidikan, di mana akses terhadap informasi dan ilmu pengetahuan tidak hanya merata, tapi juga relevan dengan kebutuhan zaman.

Dengan segala pembaruan ini, perpustakaan-perpustakaan di Surabaya diharapkan tidak hanya menjadi gudang buku, melainkan juga pusat aktivitas belajar yang inklusif, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi serta preferensi generasi masa kini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!