Dari Dunia Malam ke Pusat Kreativitas: Transformasi Baru Gang Dolly
Laporan: Ninis Indrawati
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Gang Dolly, yang dulunya dikenal sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, kini bertransformasi menjadi pusat inovasi dan kreativitas anak muda. Inisiatif Urban Community Outreach Program (Urban COP), yang diinisiasi oleh beberapa kampus di Surabaya, telah membuka peluang baru bagi pemuda setempat untuk berkarya dan berkembang.
Salah satu terobosan terbaru dari program ini adalah pendirian Studio Podcast \”Ruang Srawung\”, sebuah platform yang memberikan ruang bagi anak muda dan masyarakat untuk menyuarakan gagasan, berbagi inspirasi, dan membangun kesadaran sosial. Langkah ini disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Jawa Timur, Lilik Hendarwati.
\”Ini langkah luar biasa. Dolly yang dulu dikenal karena stigma negatif, kini mulai berubah menjadi tempat yang penuh kreativitas. Pemuda-pemuda di sini diberikan ruang untuk berkarya dan mengembangkan diri,\” ujar Lilik pada Selasa (11/02/25).
Dari Gelap ke Terang: Kreativitas sebagai Pilar Perubahan
Urban COP tidak bekerja sendiri. Program ini berkolaborasi dengan Karang Taruna RW 12 Kelurahan Putat Jaya untuk menghidupkan kembali kawasan Dolly dengan berbagai kegiatan bermanfaat. Selain podcast, mereka juga mengadakan pelatihan ekonomi kreatif, mentoring wirausaha, serta melibatkan mahasiswa dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di wilayah tersebut.
\”Sebelumnya, program-program lebih fokus pada pelatihan ekonomi. Tapi sekarang, pendekatannya lebih luas. Pemuda didorong untuk berpikir lebih positif dan berkontribusi dalam perubahan lingkungan mereka,\” lanjut Lilik.
Berkat program ini, Dolly yang dulu identik dengan dunia malam kini berubah menjadi pusat edukasi dan kreativitas bagi anak muda.
Sinergi untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Meski perubahan ini mulai terlihat, Lilik menegaskan bahwa kolaborasi berbagai pihak masih sangat dibutuhkan agar inisiatif ini dapat berjalan berkelanjutan.
\”Sinergi antara kampus, masyarakat, dan pemerintah harus terus diperkuat. Ini bukan perubahan instan, tapi langkah berkelanjutan untuk membangun masa depan Dolly yang lebih baik,\” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Dolly kini bukan lagi sekadar bagian dari sejarah kelam, tetapi simbol transformasi menuju lingkungan yang lebih positif dan berdaya. Dari lokalisasi menjadi lokasi kreasi, Dolly telah berubah!. (*)
Tinggalkan Balasan