Peletakan Batu Pertama: Tugu Perbatasan Simalingkar B Diresmikan: Simbol Toleransi dan Keamanan Masyarakat

Laporan: Rizky Zulianda

MEDAN | SUARAGLOBAL.COM – Lurah Simalingkar B, Junedi Sembiring, secara resmi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Tugu Selamat Datang di Perbatasan Simalingkar B di Jalan Bunga Rampe Raya, Lingkungan 1, Kecamatan Medan Tuntungan. Acara yang berlangsung pada Rabu pagi (12/3/2025) ini menandai awal dari pembangunan monumen yang diharapkan menjadi ikon persatuan dan keamanan di wilayah tersebut.

Turut hadir dalam prosesi ini sejumlah tokoh penting, termasuk Babinsa Charles Sitinjak, Tokoh Agama Mehamet Ginting, Tokoh Masyarakat Ngalemi Ginting, serta Tokoh Kepemudaan dari IPK Matius Tarigan. Hadir pula Ketua PMS, Salinda Tarigan, PAM Swakarsa Franky Munthe, serta para kepala lingkungan seperti Kepling Lingkungan 1 Oni Gurusinga dan Kepling Lingkungan 19 Kwala Bekala Edi Suryadi, bersama tokoh masyarakat lainnya dari Kelurahan Simalingkar B.

Baca Juga:  TMMD Ke-123 di Bangkalan: Sinergi TNI dan Pemda Ubah Wajah Desa Katol Timur

Dalam sambutannya, Lurah Junedi Sembiring menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung terselenggaranya pembangunan tugu ini. Ia berharap kehadiran tugu tersebut dapat menjadi simbol Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) serta meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga keharmonisan sosial di lingkungan mereka.

“Tugu ini bukan sekadar penanda wilayah, tetapi juga sebagai pengingat bagi masyarakat akan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan bersama,” ujar Junedi.

Monumen Toleransi dan Kebersamaan

Sastra Ginting, perwakilan masyarakat sekaligus penggagas pembangunan tugu ini, mengungkapkan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung proyek ini. Menurutnya, pembangunan tugu ini didasari oleh semangat memperkenalkan Simalingkar B sebagai kelurahan yang menjunjung tinggi toleransi dan kebersamaan.

Baca Juga:  Polsek Asemrowo Tebar Berkah Ramadan, Takjil Gratis untuk Warga

“Tugu ini kami bangun bukan karena kelebihan yang kami miliki, tetapi karena semangat untuk mempromosikan Simalingkar B sebagai kelurahan yang bertoleransi, di mana masyarakat, tokoh adat, dan tokoh pemuda dapat saling bahu membahu dalam menjaga keharmonisan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sastra Ginting menekankan bahwa selain pembangunan fisik, perhatian terhadap permasalahan sosial juga menjadi aspek penting dalam pembangunan masyarakat.

“Mengatasi masalah sosial tidak kalah penting dari pembangunan fisik. Bahkan, dalam batas tertentu, tingkat kepedulian sosial seseorang dapat mencerminkan keimanan dan karakter mereka,” tambahnya.

Baca Juga:  Bekali Generasi Pemasyarakatan, Kanwil Ditjenpas NTT Siapkan Calon Taruna Poltekip Berintegritas

Harapan untuk Masa Depan

Peletakan batu pertama ini disambut dengan optimisme oleh masyarakat setempat. Warga berharap bahwa Tugu Selamat Datang di Perbatasan Simalingkar B dapat menjadi simbol kemajuan, persatuan, dan kebersamaan dalam membangun lingkungan yang lebih harmonis dan sejahtera.

Dengan adanya tugu ini, masyarakat diharapkan semakin sadar akan pentingnya gotong royong serta menjaga kondusivitas lingkungan. Pembangunan ini sekaligus menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, organisasi masyarakat, serta warga dalam menciptakan perubahan positif bagi Kelurahan Simalingkar B. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!