“Mata Hati Tak Pernah Buta”: Pemasyarakatan NTT Hadirkan Kasih untuk Penyandang Tunanetra di Kupang
Laporan: Fajrin NS Salasiwa
KUPANG | SUARAGLOBAL.COM — Dalam suasana penuh kehangatan dan kepedulian, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nusa Tenggara Timur (Kanwil Ditjenpas NTT) bersama seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan se-Kota Kupang melaksanakan kegiatan sosial berbagi kasih di UPTD Kesejahteraan Sosial Tuna Netra HIT Bia Kupang pada Senin (14/4/25). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61.
Kepala Kanwil Ditjenpas NTT, Maliki, beserta jajaran disambut hangat oleh pihak UPTD serta para penyandang tunanetra yang menjadi binaan panti. Suasana haru dan penuh makna menyelimuti pertemuan tersebut, yang tak hanya membawa bantuan, tetapi juga menghadirkan semangat kemanusiaan dan empati.
Dalam sambutannya, Maliki menegaskan bahwa peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan bukan semata seremoni tahunan, melainkan wujud nyata komitmen pemasyarakatan untuk hadir di tengah masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.
“Anak-anakku yang terkasih, kehadiran kami di sini bukan hanya membawa bantuan, tetapi juga penguatan bahwa kalian adalah orang-orang pilihan Tuhan yang sangat istimewa. Meski memiliki keterbatasan, kalian tetap bersemangat untuk belajar, berkembang, dan memaknai hidup ini dengan rasa syukur,” ungkap Maliki dengan suara penuh haru.
Kegiatan berbagi kasih tersebut diisi dengan penyerahan bantuan sembako, hiburan sederhana, serta doa bersama. Suasana akrab dan kekeluargaan sangat terasa, menunjukkan bahwa batas antara lembaga negara dan masyarakat dapat dijembatani oleh ketulusan dan kasih sayang.
Kepala UPTD Panti Kesejahteraan Sosial Tunanetra dan Karya Wanita, Elisabeth Mbeo, menyampaikan apresiasi yang mendalam atas kunjungan dan kepedulian jajaran Kanwil Ditjenpas NTT.
“Kami menyampaikan terima kasih yang tulus kepada jajaran Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan NTT atas kunjungan dan kepeduliannya kepada saudara-saudara kami penyandang tunanetra. Kehadiran Bapak/Ibu hari ini bukan hanya membawa bantuan materi, tetapi juga membawa semangat dan harapan baru bagi mereka. Semoga kolaborasi seperti ini terus berlanjut,” ujarnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh para Kepala UPT Pemasyarakatan se-Kota Kupang, pegawai, serta perwakilan organisasi sosial penyandang disabilitas. Semua pihak menyambut positif inisiatif yang mencerminkan wajah humanis pemasyarakatan dan komitmen terhadap pelayanan publik yang inklusif.
Momentum ini menjadi bukti bahwa semangat reformasi birokrasi dan transformasi pelayanan publik yang diusung oleh Kementerian Hukum dan HAM, melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, terus bergerak menuju layanan yang berdampak nyata.
Dengan mengusung tema “Pemasyarakatan PASTI Berdampak”, jajaran Pemasyarakatan di Kota Kupang menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar penegak sistem, tetapi juga penjaga nilai-nilai kemanusiaan. (*)
Tinggalkan Balasan