Perang Sarung Berujung Kekerasan di Surabaya MakinMeresahkan, DPRD Jatim Desak Langkah Tegas

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Tradisi perang sarung yang biasanya menjadi hiburan anak-anak dan remaja saat Ramadan kini berubah menjadi aksi berbahaya di beberapa wilayah Surabaya. Pada Kamis (13/3/2025), sejumlah laporan mengungkapkan bahwa dalam beberapa kejadian, perang sarung ini tidak lagi sebatas permainan, tetapi telah melibatkan senjata tajam yang disembunyikan di dalam sarung. Kondisi ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan mendorong pemerintah serta aparat keamanan untuk segera bertindak.

Baca Juga:  Polairud ke-74: Polres Probolinggo Salurkan Bantuan ke Pulau Gili Ketapang

Menanggapi fenomena ini, Anggota DPRD Jawa Timur, Lilik Hendarwati, meminta aparat keamanan dan pemerintah daerah untuk mengambil tindakan tegas guna mencegah eskalasi kekerasan lebih lanjut.

“Jika perang sarung sudah mengarah pada tindak kekerasan dan membahayakan, maka perlu ada langkah pencegahan yang lebih serius. Patroli harus ditingkatkan, edukasi kepada anak-anak muda harus digencarkan, serta regulasi yang lebih jelas perlu diterapkan agar kejadian seperti ini tidak terus berulang,” ujar Lilik Hendarwati.

Baca Juga:  KPID Jatim Desak DPRD Dorong Revisi UU Penyiaran untuk Keadilan Media

Lilik juga menekankan bahwa Ramadan seharusnya menjadi momen untuk meningkatkan ibadah dan mempererat silaturahmi, bukan justru diwarnai dengan aksi yang mengarah pada kekerasan. Oleh karena itu, ia mengajak generasi muda untuk mengisi bulan suci ini dengan kegiatan yang lebih positif seperti sahur bersama, lomba islami, atau kegiatan sosial lainnya.

Selain peran aparat keamanan, Lilik juga berharap tokoh masyarakat dan ulama turut aktif dalam membimbing anak-anak muda agar tidak terjerumus dalam perilaku yang merugikan.

Baca Juga:  DPRD Jatim Susun Raperda Anti-Judol dan Pinjol Ilegal, Perkuat Regulasi hingga ke Tingkat Nasional

Meningkatnya insiden perang sarung yang berubah menjadi aksi kekerasan ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk segera bertindak. Jika tidak ada langkah pencegahan yang nyata, bukan tidak mungkin aksi ini akan semakin meluas dan menimbulkan korban. Ramadan, yang seharusnya menjadi bulan penuh kedamaian, harus dijaga agar tetap kondusif bagi seluruh masyarakat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!