Terungkap! Misteri Hilangnya Lansia di Bancak Berujung Tragis di Dalam Sumur Sudah Tak Beryawa

Laporan: Wahyu Widodo

KAB SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM – Warga Dusun Banaran, Desa Bancak, Kecamatan Bancak, digegerkan oleh penemuan mayat seorang perempuan di dalam sumur pada Jumat (14/3/2025) pagi. Korban diketahui berinisial MRN (60), seorang warga setempat yang sebelumnya dilaporkan menghilang sejak dua hari lalu.

Kapolsek Bringin, AKP Sudaryono, S.H., M.H., mengungkapkan bahwa kejadian bermula saat pemilik sumur, Sundari (38), mencium bau tidak sedap dari air sumurnya sekitar pukul 06.30 WIB. Curiga dengan aroma menyengat tersebut, Sundari meminta bantuan seorang tetangga, Damsiri (45), untuk memeriksa dan membersihkan sumur yang memiliki kedalaman sekitar tujuh meter.

Baca Juga:  PLN UIT JBM Pastikan Kelistrikan Selama Ramadan Aman

“Saat proses pengurasan air, saksi melihat adanya jasad di dalam sumur. Saksi kemudian melapor ke kepala desa, yang selanjutnya menghubungi Polsek Bringin,” ujar AKP Sudaryono.

Evakuasi Dramatis dan Hasil Pemeriksaan Medis

Petugas kepolisian bersama tim medis dari Puskesmas Bancak serta BPBD dan Damkar Kabupaten Semarang segera dikerahkan ke lokasi guna mengevakuasi korban. Proses evakuasi berlangsung hati-hati mengingat medan yang cukup sulit. Setelah berhasil diangkat, jenazah langsung diperiksa oleh dr. Purbo Rinanto dari Puskesmas Bancak.

Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, paru-paru korban diketahui penuh dengan air, yang menandakan bahwa korban masih dalam kondisi hidup saat terjatuh ke dalam sumur. Berdasarkan kondisi jasad, diperkirakan MRN telah meninggal lebih dari 36 jam sebelum ditemukan.

Baca Juga:  Polresta Sidoarjo Tingkatkan Pelayanan Publik dengan Pemeriksaan Kesehatan Rutin Personel

Dugaan Penyebab dan Pernyataan Keluarga

Dugaan sementara, korban sengaja menjatuhkan diri ke dalam sumur akibat tekanan ekonomi. Hal ini diperkuat dengan keterangan dari pihak keluarga yang menyatakan bahwa sebelum menghilang, korban mengalami kesulitan finansial dan terlihat murung dalam beberapa hari terakhir.

Meskipun demikian, pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi. Sebagai bagian dari penyelidikan, polisi mengamankan barang bukti berupa sepasang sandal jepit milik korban yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

Baca Juga:  Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024 di Sampang Berhasil Ungkap 19 Kasus dengan Barang Bukti Besar, 23 Tersangka Ditangkap

“Kami telah berkoordinasi dengan Tim Medis Puskesmas Bancak dan Inafis Polres Semarang, serta menerima pernyataan resmi dari keluarga korban bahwa mereka tidak akan menuntut secara hukum,” tutup Kapolsek Bringin.

Kasus ini telah dilaporkan ke pimpinan, dan pihak berwenang memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam kejadian tersebut. Meski demikian, kepolisian tetap mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi psikologis dan ekonomi orang-orang di sekitar mereka guna mencegah tragedi serupa terjadi di kemudian hari. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!