Karnaval Budaya Dalam Rangkaian Festival Phinisi ke – 9 Semarak Dengan Busana Adat Dan Kreasi

Tampilan busana adat Bugis dari peserta Karnaval Budaya dalam rangkaian Festival Phinisi ke – 9 di Kabupaten Bulukamba, Sulawesi Selatan, Sabtu (15/09/2018). (Foto: FDS)

Bulukamba, beritaglobal.net – Bupati Bulukamba A.M. Sukri A. Sappewali turut mengisi kemeriahaan festval Phinisi ke – 9, yang dibuka secara resmi pelaksanaannya di Masjid Islamic Centre Dato Tiro, Kabupaten Bulukamba, Sulawesi Selatan, Sabtu (15/09/2018)

Festival Phinisi ke – 9, tahun ini menonjolkan keberagaman busana adat dalam rangkaian acara long march Karnaval Budaya. Karnaval Budaya yang melibatkan unsur pelajar, perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) dan perwakilan dari sepuluh kecamatan di wilayah Kabupaten Bulukamba, menampilkan keunikan kostum adat yang menarik minat masyarakat.

Karnaval budaya ini, menajdi ajang para peserta untuk menampilkan keberagaman busana dan pakaian adat di tengah keberagamanan suku dan etnis di Kabupaten Bulukamba.

Baca Juga:  OPINI: Harvick Hasnul Qolby, Bendahara PBNU : Solusi Pengelolaan Hutang, BUMN Harus Memberikan Nilai Tambah dengan Ditopang Organisasi yang Kuat

Busana adat Bugis dan Suku Kajang, menjadi ‘pakem’ dalam Karnaval Budaya Phinisi, untuk menginspirasi peserta dalam mengembangkan kreasi kostum karnaval yang unik dan menarik bagi para penonton serta tamu undangan.

Seperti halnya tampilan kostum layaknya pakaian compang camping yang sering dikenakan oleh gelandangan dan pengemis (gepeng-red) dari Dinas Sosial, mengundang gelak tawa dan keheranan para penonton, karena mereka seperti melihat segerombolan gepeng di arena Karnaval.

Berdasar data diterima beritaglobal.net, Sabtu (15/09/2018), Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bulukumba Syarifuddin menjelaskan, “Kostum compang -camping sengaja dikenakan staf dinas sosial untuk menggambarkan tupoksi Dinas Sosial sebagai instansi tekhnis yang bertugas melakukan penanganan terhadap masyarakat rawan masalah sosial dan penderita gangguan jiwa,” terang Syarifuddin.

Baca Juga:  Polresta Sidoarjo Dukung Ketahanan Pangan dengan Penanaman Jagung Serentak di Desa Bakungtemenggungan

Sementara itu, pakaian daur ulang dari bahan plastik bekas, menjadi ciri khas tampilan kostum Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bulukamba, dengan pesan himbauan bertuliskan, “jangan membuang sampah sembarangan”.

Untuk peserta dari OPD dan instansi vertikal lainnya, mengikuti karnaval dengan balutan busana kerja masing – masing profesi. Selain tampilan dari busana adat dan busana kreasi, karnaval budaya dalam rangkaian acara Festival Phinisi ke – 9 kali ini, turut dimeriahkan oleh sajian hasil bumi dan budaya lokal dari masing – masing perwakilan kecamatan di Kabupaten Bulukamba.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bulukamba Muh. Ali Saleng, berharap bahwa tingginya antusiasme masyarakat pada festival tahun ini, dapat memberikan ide untuk acara festival di tahun – tahun mendatang dapat dikemas lebih menarik dan meriah, terutama dalam rangka untuk memperkenalkan keberagaman adat, tradisi, dan khasanah budaya Kabupaten Bulukumba dengan tipikal, karakter, serta kultur keseharian warga masyarakatnya yang perlahan tapi pasti, mulai menerima terhadap kebijakan pengembangan potensi wisata daerah.

Baca Juga:  Menuju Tatanan Normal Baru, Dandim 1207/BS Pimpin Apel Gabungan Satgas Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan

“Saya berharap bahwa pelaksanaan festival di tahun – tahun mendatang dapat dikemas lebih menarik dan meriah, terutama dalam rangka untuk memperkenalkan keberagaman adat, tradisi, dan khasanah budaya Kabupaten Bulukumba dengan tipikal, karakter, dan kultur keseharian warga masyarakatnya yang perlahan tapi pasti, mulai welcome terhadap kebijakan pengembangan potensi wisata daerah,” ungkap Muh. Ali Saleng di sela – sela acara karnaval.  (FDS/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!