Lima Pilar, Satu Arah: Gresik Satukan Kekuatan untuk Lalu Lintas Lebih Aman
Laporan: Iswahyudi Artya
GRESIK | SUARAGLOBAL.COM – Komitmen dalam menciptakan lalu lintas yang aman dan berkelanjutan terus digelorakan Pemerintah Kabupaten Gresik. Melalui Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL), lima pilar keselamatan lalu lintas disatukan dalam sebuah rapat evaluasi arus mudik dan balik Lebaran 2025 serta penanganan titik rawan kecelakaan atau blackspot. Rapat ini digelar pada Selasa, 14 April 2025, bertempat di Aula Dinas Perhubungan Gresik.
Kegiatan ini menjadi momen penting bagi sinergi lintas sektor, yang melibatkan unsur DPRD Gresik, Satlantas Polres Gresik, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta PT Jasa Raharja.
Kelima pilar tersebut—yang meliputi manajemen keselamatan jalan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan, serta penanganan pasca-kecelakaan—diharapkan dapat menjadi fondasi kuat dalam membentuk sistem transportasi yang lebih tertib dan aman.
Ketua DPRD Gresik, Muhammad Syahrul Munir, dalam sambutannya menekankan bahwa keselamatan lalu lintas harus dijadikan prioritas utama dalam penyusunan kebijakan dan penganggaran daerah. Ia menyarankan agar hasil evaluasi dari rapat FKLL ini menjadi dasar dalam penyusunan perubahan anggaran tahun 2025, terutama dalam penanganan titik rawan kecelakaan secara berkelanjutan.
“Keselamatan di jalan bukan hanya soal teknis, tapi juga menyangkut hak hidup warga. Karena itu, sinergi lintas sektor sangat penting untuk menciptakan kebijakan yang tepat sasaran,” tegas Syahrul.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Gresik, AKP Rizki Julianda Putera Buna, memaparkan berbagai langkah konkret yang akan segera diimplementasikan di lapangan. Di antaranya adalah pemasangan rambu lalu lintas tambahan, peningkatan pencahayaan jalan di kawasan rawan, pemasangan median jalan, serta pembuatan rumble strip atau garis kejut guna menekan potensi kecelakaan.
“Langkah preventif harus didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Kami akan menyasar jalur-jalur yang selama ini tercatat rawan kecelakaan, terutama di daerah perbatasan dan kawasan industri,” jelas Rizki.
Di sisi kesehatan, perwakilan Dinas Kesehatan dan PT Jasa Raharja menegaskan komitmen mereka dalam mempercepat penanganan korban kecelakaan. Mereka memastikan pengurusan jaminan BPJS dan surat rumah sakit dapat dilakukan dengan cepat, guna mempercepat layanan medis dan meminimalkan dampak kecelakaan.
Sementara dari aspek infrastruktur, Dinas PUTR Gresik menyatakan kesiapannya untuk segera melakukan perbaikan jalan yang rusak, berdasarkan skala prioritas dan data yang dihimpun dari Satlantas maupun masyarakat. Di saat yang sama, Bappeda Gresik turut mendorong adanya pergeseran anggaran pembangunan yang lebih berpihak pada program peningkatan keselamatan lalu lintas.
Kepala Dinas Perhubungan Gresik selaku tuan rumah acara, menyampaikan bahwa rapat ini bukan sekadar evaluasi, melainkan bentuk konkret dari harmonisasi kebijakan dan aksi lintas instansi dalam mengatasi tantangan keselamatan lalu lintas.
Dengan semangat kolaborasi yang ditunjukkan oleh seluruh pihak, sinergi lima pilar keselamatan lalu lintas di Gresik diharapkan mampu menekan angka kecelakaan dan menciptakan sistem transportasi yang ramah, aman, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat. (*)
Tinggalkan Balasan