Pernah Berucap Ingin Gantung Diri, Warga Desa Kenteng Bandungan Ditemukan Tewas Tergantung di Dapur Rumahnya

Proses pemeriksaan tubuh korban dan olah tempat kejadian perkara oleh petugas Polsek Bandungan dibantu oleh Bidan Desa Kenteng


Ungaran, beritaglobal.net – Seorang kakek berusia 68 tahun warga Dusun Karanglo RT 05 RW 01, Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, ditemukan tewas tergantung di belandar dapur rumahnya, Selasa (15/05/2018), sekira pukul 17.30 WIB.

Saat dikonfirmasi beritaglobal.net mengenai kebenaran peristiwa tersebut, Kasubbag Humas Polres Semarang AKP Teguh Susilo Hadi membenarkan perihal adanya seorang warga yang ditemukan tewas dengan cara gantung diri di dapur rumahnya.

Selanjutnya AKP Teguh menjelaskan kronologi kejadian penemuan korban. Korban diketahui bernama Jumadi (68), warga Dusun Karanglo RT 05 RW 01, Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Orang yang pertama kali mengetahui korban meninggal dengan cara gantung diri adalah puteranya, Ciptono (44).

Baca Juga:  GP Ansor Benjeng Gelar Konferancab: Konsolidasi Kader Menuju Pemuda Berdaya dan Berakhlak

“Betul mas, kami telah menerima laporan perihal adanya seorang warga di Dusun Karanglo RT 05 RW 01, Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, bernama Bapak Jumadi (68), meninggalnya korban pertama kali diketahui oleh anaknya,” ujar AKP Teguh.

Lebih lanjut AKP Teguh menjelaskan,  “Sekira pukul 17.30 WIB, Ciptono pulang dari sawah, sesampai di rumah ia melihat ayahnya (Bapak Jumadi) sudah meninggal dalam keadaan gantung diri di ruangan dapur dengan mengikatkan tali tambang di blandar. Ciptono kemudian memberitahu Wahyuni (50) dan selanjutnya melapor ke polsek,” imbuh AKP Teguh.

Baca Juga:  Waspada Covid-19: Relawan GeRak Salatiga Kembali Turun ke Jalan, Bagikan 1100 Masker dan 200 Botol Hand Sanitizer

Petugas Kepolisian dari Kantor Polsek Bandungan segera menuju ke rumah korban setelah menerima laporan atas peristiwa gantung diri tersebut. Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan kondisi korban oleh petugas Polsek Bandungan, tenaga kesehatan Bidan Sri Widati dan di saksikan Kepala Desa Kenteng dan tokoh masyarakat maupun keluarga tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan pada tubuh korban.

Posisi korban saat pertama kali ditemukan, leher korban masih terikat tali tambang dengan kondisi setengah duduk

Dari hasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan pada tubuh korban, AKP Teguh menegaskan bahwa korban meninggal murni karena gantung diri, dikarenakan sering mengeluh sakit asma yang tak kunjung sembuh dan sempat bicara dengan anaknya mau ‘ngendat’ atau gantung diri aja.

Baca Juga:  Polisi Dalami Kelalaian Kendaraan Logistik dalam Kecelakaan Maut di Tol Pandaan-Malang

“Setalah dilakukan olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan pada tubuh korban, petugas dilapangan dan Bidan Desa Kenteng menyatakan bahwa korban murni meninggal karena gantung diri, sebelumnya korban sering mengeluh sakit asmanya tak kunjung sembuh selama bertahun – tahun, dan sempat diutarakan korban kepada anaknya bahwa ingin ‘ngendat’ atau gantung diri,” tegas AKP Teguh.

Setelah seluruh proses olah tempat kejadian perkara dan proses pemeriksaan tubuh korban selesai dilakukan, selanjutnya jenazah korban diserahkan kembali ke pihak keluarga yang diwakili oleh Kepala Desa Kenteng, untuk dikebumikan. (Agus S)

Sumber : Humas Polres Semarang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!