Berasal Dari Desa, Punya Keinginan Untuk Memperjuangkan Kesejahteraan Buruh Dan Kemajuan Desa Dengan Pemberdayaan Masyarakat Partisipatif
![]() |
Khoerul Soleh |
Ungaran, Beritaglobal.net – Terlahir dari sebuah keluarga sederhana 39 tahun silam, di Dusun Karangnongko, Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Khoerul Soleh bertekat kuat untuk memberikan dukungan nyata pada perjuangan kaum buruh dalam memperjuangkan kesejahteraannya.
Kepada Beritaglobal.net, saat di temui di kediamannya, Senin (15/10/2018), Khoerul mengisahkan perjuangannya dalam meningkatkan kesejahteraan kaum buruh di kawasan industri Pringapus, Bawen dan Ungaran, Kabupaten Semarang.
“Saya mempunyai amanah untuk ikut memperjuangkan nasib pekerja buruh di kawasan Pringapus, Bawen dan Ungaran serta Desa Wisata di Kabupaten Semarang, baik advokasi dan pengembangannya,” tutur Khoerul Saleh.
Khoerul Soleh lalu mengisahkan dirinya memulai pengalaman organisasinya sejak masih di usia remaja, tepatnya Organisasi Remaja Islam Karangnongko, Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, lalu berlanjut sebagai pengurus Nahdatul Ulama (NU) Ranting Gedangan, Ketua Penggiat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Gedangan dengan pola pemberdayaan masyarakat serta dipercaya sebagai Ketua RW setempat.
“Saya memulai pengalaman organisasi sejak remaja dalam Organisasi Remaja Islam Gedangan, sebagai pengurus Nahdatul Ulama (NU) Ranting Gedangan, Ketua Penggiat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Gedangan dengan pola pemberdayaan masyarakat serta dipercaya sebagai Ketua RW di kampung saya tinggal,” kata Khoerul mengisahkan.
Setelah menyelesaikan pendidikan tingginya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AMA Salatiga dan S2 Ekonomi Syariah IAIN Salatiga, Kheorul menapak dunia profesional di PT. Kalmatex Indonesia. Dalam dunia kerja yang digelutinya, Khoerul dipercaya oleh rekan – rekannya sesama buruh sebagai Ketua Pengurus Unit Kerja PT. Kalmatex Indonesia.
“Dari posisi saya sebagai Ketua Pengurus Unit Kerja di PT. Kalmatex Indonesia, saya lalu dipercaya sebagai wakil ketua DPD FKSPN Kabupaten Semarang, yang bertugas mendampingi buruh Kabupaten Semarang dalam menyelesaikan permasalahan hubungan industrial, selain itu saya juga dipercaya sebagai salah satu team orator FKSPN Kabupaten Semarang,” lanjut Khoerul menyampaikan ceritanya.
Dari pengalamannya berjuang bersama rekan – rekan sesama buruh, terbersit dorongan dalam hati Khoerul untuk lebih dapat memperjuangkan kesejahteraan kaum buruh di lingkup birokrasi. Untuk itulah dia bergabung dalam wadah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Semarang dan berkeinginan maju sebagai Calon Legislatif untuk Daerah Pemilihan (Dapil) 2 meliputi 4 wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Pringapus, Kecamatan Bawen, Kecamatan Tuntang dan Kecamatan Banyubiru.
“Motivasi saya mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PKS, adalah komitmen politik saya, untuk menyasar pemilih pekerja Kabupaten Semarang Dapil 2, dengan total ada 800 an perusahaan besar dan kecil di seluruh wilayah Kabupaten Semarang,” imbuh Khoerul dengan penuh semangat.
Khoerul lalu menegaskan komitmennya, bila dirinya terpilih sebagai anggota legislatif di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Semarang, harus amanah memperjuangkan nasib pekerja buruh dan Desa Wisata di Kabupaten Semarang, baik advokasi dan pengembangannya. Meminimalkan politik uang, Black Campaign dengan cara sosialisasi dan penyadaran Sumber Daya Manusia (SDM).
“Harus amanah memperjuangkan sesama nasib pekerja buruh dan juga pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Semarang, baik dari sisi advokasi dan pengembangannya. Lebih penting lagi, meminimalkan politik uang, Black Campaign atau kampanye hitam dengan cara sosialisasi dan penyadaran Sumber Daya Manusia (SDM),” kata Khoerul.
Meningkatkan rasa idealisme pekerja dan buruh untuk bersama – sama membangun kekuatan kaum buruh Kabupaten Semarang yang lebih sejahtera, mandiri dan profesional serta bermartabat.
“Untuk membangun kekuatan kaum buruh Kabupaten Semarang, yang lebih sejahtera, mandiri, profesional dan bermartabat adalah dengan meningkatkan rasa idealisme para pekerja,” ucap Khoerul.
Dengan sasaran pemilih milenial, Khoerul berharap dapat lebih meningkatkan kualitas kaum milenial dalam bersaing dengan perkembangan teknologi dan revolusi industri.
“Harus mampu meningkatkan kemampuan SDM, maupun ketrampilan untuk mampu bersaing di dunia industri, cerdas dan disiplin kunci sukses kaum milenial dan mampu menangkap peluang,” ungkapnya.
Dalam upaya untuk melindungi hak perempuan dan anak, Khoerul menyampaikan, “Pastinya melindungi norma dan kesusilaan dilingkungan kerja dan industri. Pidanakan pengusaha yang kedapatan memperkerjakan anak – anak dibawah umur dan menindak tegas, dengan syarat birokrasi harus ditingkatkan yang lebih baik,” tambah Khoerul.
Dalam mewujudkan munculnya simpul – simpul ekonomi kerakyatan, Khoerul mengambil langkah dan konsep melestarikan budaya lokal, menjadikan Desa Wisata Gedangan sebagai wadah kegiatan kearifan lokal seperti tradisi sadranan, reok, drumblek, tarian, rodad, rebana, musik angklung, permainan egrang dan event budaya di Desa Gedangan dengan pemberdayaan masyarakat partisipasi. (Choerul Amar)
Tinggalkan Balasan