Menteri Dalam Negeri Tito : Penanganan Covid 19 Jangan Memunculkan Kepanikan Masyarakat

Mendagri Tito Karnavian memberikan keterangan pers tentang penanganan Covid-19, usai menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balaikota, DKI Jakarta. (Foto: Dok. Puspen Mendagri)

Jakarta, beritaglobal.net – Usai bertemu langsung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (17/03/2020), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengajak pemerintah daerah untuk melakukan pengendalian penularan Covid-19 tanpa membuat kepanikan di tengah masyarakat.

“Kita memahami bahwa Covid-19 ini sebetulnya menimbulkan dampak kematian yang relatif rendah dibandingkan dengan virus yang lainnya, kita tidak ingin kemudian isu yang muncul ke publik membuat panik sehingga akhirnya muncul dampak lain selain masalah virus itu sendiri, termasuk masalah ekonomi, dan lain – lain,” kata Mendagri dalam rilis diterima beritaglobal.net dari Puspen Kemendagri, Selasa (17/03/2020).

Baca Juga:  Gebyar Hadiah HPN 2025: PWI Jatim Bagikan Umrah Gratis dan Ratusan Doorprize!

Menurut mantan Kapolri, tanpa bermaksud meremehkan virus yang tengah menjadi pandemi itu, Mendagri menilai, Covid-19 dapat diantisipasi dan dilakukan langkah mitigasi untuk penanganan dan penularannya.

Baca Juga:  Gandeng BNK Salatiga, Kodim 0714/Salatiga Adakan Test Urine dan Sosialisasi P4GN

“Meskipun sekali lagi tingkat kematian Covid-19 ini relatif rendah, banyak case menunjukkan bahwa banyak yang sembuh, mereka memiliki daya tahan tubuh yang kuat, namun tentunya kita juga berkewajiban mencegah terjadinya penularan, oleh karena itu kita diskusikan bagaimana untuk membendung penularan, terutama untuk yang beresiko tinggi karena daya tahan yang rendah karena usia lanjut atau adanya penyakit bawaan,” jelasnya.

Mengutip berbagai sumber termasuk Statment Ketua Ikatan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto menyebutkan bahwa Case fatality rate atau angka kematian COVID-19 lebih kecil dibanding SARS dan MERS. Agus juga menjabarkan mortalitas pembanding antara ketiga virus tersebut. SARS memiliki risiko kematian sebesar 10%, MERS sebesar 40%, sementara COVID-19 hanya sebesar 2% hingga 3%.

Baca Juga:  Tingkatkan Mutu Pendidik PAUD, Disdikpora Salatiga Gelar Pelatihan Akbar Bagi Ratusan Guru

Oleh karena itu, Mendagri mengajak semua pihak untuk optimis melakukan penanganan dan pencegahan penularan Covid-19 dengan melakukan tindakan preventif hingga mitigasi yang tepat. (Leo/Agus Subekti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!