Teringat Ayah yang Punya Asma, Pencuri Ini Serahkan Diri: Kisah Penyesalan Usai Aksi Penculikan di Surabaya
Laporan: Iswahyudi Artya
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Sebuah kasus pencurian dengan kekerasan yang terjadi di Surabaya berakhir dengan peristiwa tak terduga. Salah satu pelaku, pria berinisial ISM, memutuskan untuk menyerahkan diri kepada pihak kepolisian setelah dihantui rasa bersalah dan teringat akan kondisi ayahnya yang mengidap penyakit asma—penyakit serupa yang diderita oleh korban pencurian tersebut, (16/04/25).
Peristiwa bermula saat korban yang identitasnya belum disebutkan diculik oleh para pelaku. Korban kemudian dibuang di area kebun tebu dalam kondisi mengenaskan: tangan dan kaki terikat serta mulut dilakban. Sementara itu, mobil korban—sebuah Daihatsu Sigra tahun produksi 2023—dibawa kabur.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Lutfi Sulistiawan, menjelaskan bahwa mobil tersebut dibawa hingga ke wilayah Cirebon. Di sana, kendaraan hasil kejahatan tersebut dijual melalui seorang perantara berinisial AR kepada pembeli berinisial ATM dengan harga Rp16,9 juta.
“Dari hasil penjualan itu, AR menerima komisi sebesar Rp2,9 juta. Sisa uangnya dibagi dua oleh dua pelaku utama,” ujar Kombes Pol Lutfi dalam keterangan persnya, Rabu (16/4/25).
Namun, sepuluh hari pasca-kejadian, ISM mengalami pergolakan batin. Ia mengaku tidak bisa tidur nyenyak dan terus teringat kondisi korban yang menderita asma. Hal itu menyentuh sisi emosionalnya karena sang ayah juga mengidap penyakit yang sama.
“Pikiran saya nggak tenang, Pak. Saya teringat bapak saya juga punya asma. Saya jadi kepikiran terus,” ungkap ISM saat diperiksa oleh penyidik Polsek Waru, Sidoarjo, tempat ia menyerahkan diri.
Pengakuan ISM menjadi titik terang dalam penyidikan. Polisi segera melakukan pengejaran dan berhasil menangkap pelaku lainnya di wilayah Cirebon pada 7 April 2025. Mobil milik korban pun berhasil diamankan dan disita sebagai barang bukti.
Kapolrestabes Surabaya memastikan bahwa kondisi korban kini telah membaik setelah sempat mendapat perawatan medis. Pihak kepolisian juga tengah memproses pengembalian kendaraan kepada pemiliknya.
“Korban sudah dalam keadaan stabil dan mulai pulih. Mobil korban akan segera kami serahkan kembali kepada yang bersangkutan,” tambah Kombes Lutfi.
Saat ini, penyidik masih terus mengembangkan kasus tersebut dan menelusuri dugaan keterlibatan pelaku lain. Salah satu tersangka diketahui juga terlibat dalam kasus penipuan dan penggelapan yang tengah ditangani Polres Cirebon.
Kisah ini menjadi potret unik dari sisi lain dunia kejahatan—di mana rasa kemanusiaan bisa muncul bahkan dari pelaku tindak pidana, meski sayangnya setelah tindakan keji dilakukan. Polisi menegaskan bahwa proses hukum akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. (*)
Tinggalkan Balasan