Ini Pesan Presiden Joko Widodo Dalam Acara Buka Puasa Bersama Pimpinan Lembaga Negara

Presiden Jokowi menyambut kedatangan peserta buka puasa bersama Presiden Jokowi dengan pimpinan Lembaga Negara, dan menteri Kabinet Kerja, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/5) petang. (Foto: OJI/Humas)

Jakarta, beritaglobal.net – Selain berusaha menyelesaikan revisi Undang-Undang Terorisme, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, pemerintah juga dalam proses membentuk Komando Pasukan Khusus Gabungan yang berasal dari Kopassus (Komando Pasukan Khusus TNI AD), Marinir (TNI AL), dan Paskhas (Pasukan Khas TNI AU).

Pembentukan  Pasukan Khusus Gabungan itu, ditekankan Presiden Jokowi, dalam rangka memberi rasa aman kepada masyarakat.

Baca Juga:  Perang Melawan Curanmor: Polrestabes Surabaya Bongkar Jaringan Pelaku di 49 TKP

“Tetapi dengan catatan, itu dilakukan apabila situasi sudah di luar kapasitas Polri,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada buka puasa bersama, di Istana Negara, Jumat (18/5) petang.

Artinya, tegas Presiden, tindakan preventif jauh lebih penting dibandingkan dengan langkah-langkah represif.

Menurut Presiden, langkah-langkah preventif yang paling baik adalah dengan membersihkan lembaga-lembaga pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, sampai Perguruan Tinggi.

Baca Juga:  Prajurit Korem 073/Makutarama Ziarah Ke Makam Soeharto, Dalam Rangka Peringati HUT Korem 073/MKT Ke-62

“Juga ruang-ruang publik, mimbar-mimbar umum dari ajaran-ajaran ideologi yang sesat, yaitu terorisme,” sambung Presiden Jokowi.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengisahkan mengenai aksi terorisme, baik yang terjadi di Mako Brimob, Surabaya, Sidoarjo, maupun di Pekanbaru.

Presiden menggarisbawahi betapa kejam dan kejinya ideologi terorisme yang sudah membawa anak-anak dalam kancah aksi-aksi mereka.

“Saya hanya ingin mengingatkan artinya ini apa, artinya idelogi yang kejam ini, ideologi terorime ini telah masuk ke dalam sendi-sendi keluarga kita, keluarga di Indonesia. Ini yang harus hati-hati di sini,” tutur Presiden.

Baca Juga:  Sebanyak 6.746 Warga Binaan di Jawa Tengah Terima Remisi Idul Fitri 1444H, 44 Diantaranya Langsung Bebas

Untuk itu, lanjut Presiden, Pemerintah dengan DPR berusaha sekuat tenaga agar Undang-Undang Antiterorisme ini segera diselesaikan.

Buka puasa bersama itu dihadiri oleh pimpinan lembaga negara, menteri Kabinet Kerja, perwakilan tokoh agama Islam, Perwakilan Pusat Kamar Dagang dan Industri (KADIN)  Indonesia, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), dan  Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). (ASB/HumasSetkabRI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!