Jembatan Vital di Kokop Ambruk, Pemkab Bangkalan Siapkan Solusi Cepat dan Tepat
Laporan: Ninis Indrawati
BANGKALAN | SUARAGLOBAL.COM – Jembatan penghubung antardesa di Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, yang menjadi akses vital bagi masyarakat, ambruk akibat kerusakan struktural. Peristiwa ini langsung direspon cepat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, yang meninjau lokasi dan menyiapkan dua opsi perbaikan guna memulihkan konektivitas warga, (16/01/25).
Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan, Arief M. Edie, bersama Ketua DPRD Bangkalan, turun langsung ke lokasi untuk memastikan langkah awal yang perlu dilakukan. Dalam kunjungannya, Arief menekankan pentingnya perbaikan cepat agar aktivitas warga tidak terganggu terlalu lama.
“Kami memahami betapa pentingnya jembatan ini bagi mobilitas warga. Oleh karena itu, kami berkomitmen mempercepat proses perbaikan dengan mengutamakan keselamatan dan efisiensi,” ujar Arief kepada awak media.
Berdasarkan hasil asesmen dari tim gabungan BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bangkalan, Pemkab menawarkan dua opsi perbaikan.
Kabid Binamarga Dinas PUPR Bangkalan, Guntur Setiadi, menjelaskan opsi pertama adalah pemasangan jembatan Bailey, sebuah jembatan sementara yang dapat dipasang dengan cepat dan digunakan untuk kebutuhan mendesak.
“Opsi kedua adalah pembangunan ulang jembatan secara permanen seperti desain semula. Namun, opsi ini membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar,” terang Guntur.
Untuk pembangunan ulang, Pemkab Bangkalan telah mengajukan anggaran sebesar Rp350-400 juta untuk perbaikan dasar. Jika termasuk pembangunan penahan, biaya yang diperlukan bisa mencapai Rp1 miliar.
Langkah awal untuk mempercepat perbaikan telah dilakukan. Plt Kepala BPBD Bangkalan, Rizal Mardiyansyah, mengungkapkan bahwa alat berat telah dikerahkan untuk membersihkan puing-puing jembatan yang ambruk.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk mempercepat pengajuan dana. Harapannya, perbaikan dapat dimulai tanpa penundaan,” ujar Rizal, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Bangkalan.
Warga sekitar sangat berharap Pemkab dapat segera merealisasikan perbaikan jembatan tersebut. Pasalnya, jembatan ini merupakan akses utama untuk aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kesehatan mereka.
“Kalau jembatan ini rusak terlalu lama, kami kesulitan menjual hasil panen dan anak-anak juga susah ke sekolah,” ungkap Abdul Rahman, seorang petani setempat.
Dengan kesiapan dua opsi perbaikan ini, Pemkab Bangkalan optimistis dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dalam waktu dekat. Masyarakat pun berharap pemerintah dapat memenuhi komitmennya agar akses vital ini kembali berfungsi seperti sediakala.(*)
Tinggalkan Balasan