‘Gathotkaca’ dan ‘Punakawan’ Kawal ‘Monster Durian’ Raksasa di Desa Ngampin

Foto: Fera/Vitri

Ungaran, beritaglobal.net – Warga lingkungan Lonjong, Desa Ngampin, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, heboh dengan adanya arak – arakan buah durian raksasa atau bisa disebut Monster (replika besar) Durian dengan dikawal ‘Gathotkaca’ dan ‘Punakawan’, Jumat (19/04/2019).

Kehebohan ratusan warga lingkungan Lonjong, Desa Ngampin, adalah merupakan Kirab Budaya sebagai puncak acara Merti Dusun rutin, yang digelar setiap tahun menjelang bulan suci Ramadhan.

Selain kirab budaya yang melibatkan hampir seluruh warga Lingkungan Lonjong, merti dusun juga dimeriahkan oleh pagelaran wayang kulit, campur sari, ziarah kubur, bersih sungai serta penanam pohon gayam dibeberapa titik.

Baca Juga:  Sambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1444 H, Korem 073/Makutarama Gelar Apel Siaga

Kirab budaya ini adalah keempat kalinya terselenggara di lingkungan Lonjong, Desa Ngampin, seperti dituturkan Wakhid, selaku ketua panitia kepada beritaglobal.net, disela acara kirab.

“Ini sudah ke empat kalinya mbak. Kalau dulu merti dusun hanya ziarah makam dan hiburan saja. Kali ini kita mengusung kirab budaya harapannya warga kami khususnya generasi muda bisa lebih mencintai budaya dusun sekaligus nguri – uri kearifan lokal di lingkungan kita. Selain itu biar Lingkungan Lonjong lebih dikenal oleh masyarakat luar,” ujar Wakhid.

Baca Juga:  Semangat Tri Prasetya di Era Digital: HUT ke-79 RRI Surabaya Siap Berinovasi!

Wakhid juga menambahkan bahwa kirab budaya kali ini menampilkan atraksi budaya masing – masing RT yang ada di Lingkungan Lonjong dan daerah sekitar.

“Selain menampilkan budaya dari 4 RT di Lingkungan Lonjong ini, kami juga menggandeng komunitas budaya di sekitar Lonjong. Salah satunya NCF (Ngampin Culture Fest), juga dari Forum Komunitas Ambarawa,” papar Wakhid.

Kirab budaya yang bertajuk Alamku Budayaku, mengambil rute sejauh 5 kilometer, dengan start dan finish di Lonjong.

Baca Juga:  Tanggap Cepat Plt. Bupati Subandi Atasi Tanah Amblas di Desa Prambon

“Kirab budaya ini nanti akan ditutup dengan acara cetingan mbak. Cetingan sendiri sebagai bentuk rasa syukur kami terhadap alam di Lonjong ini dan juga sebagai ajang silaturahim warga untuk mempererat persaudaraan masyarakat Lonjong. Di acara cetingan ini warga menyediakan nasi kluban (urap) komplit di dalam ceting – ceting atau bakul dari bambu dan nanti akan kita makan bersama – sama dengan seluruh warga dan pengunjung,” pungkas Wakhid. (Fera Marita/Vitri Prabawani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!