Paskah Damai di Pasuruan: Sinergi Umat dan Polisi Hadirkan Rasa Aman di 39 Gereja
Laporan: Ninis Indrawati
PASURUAN | SUARAGLOBAL.COM – Suasana khidmat dan damai menyelimuti perayaan ibadah Paskah yang digelar umat Kristiani di berbagai gereja se-Kabupaten Pasuruan pada Jumat (18/4/2025). Perayaan yang penuh makna spiritual ini berlangsung lancar dan aman, berkat pengamanan maksimal dari jajaran Polres Pasuruan.
Sebanyak 104 personel diterjunkan secara khusus untuk mengamankan 39 titik gereja di sejumlah kecamatan, termasuk wilayah perkotaan dan pelosok kabupaten. Langkah ini merupakan upaya strategis dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat yang tengah beribadah.
Kehadiran aparat kepolisian di tengah jemaat disambut hangat dan penuh apresiasi. Jemaat serta majelis gereja mengaku merasa nyaman dan tenang selama menjalankan ibadah.
“Kami merasa sangat diperhatikan. Pelaksanaan ibadah bisa berjalan dengan tenang karena adanya penjagaan dari pihak kepolisian,” ungkap seorang jemaat di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Bangil.
Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan, menyampaikan bahwa pengamanan ibadah Paskah ini dilakukan dengan pendekatan humanis dan penuh profesionalisme. Ia menegaskan bahwa kehadiran polisi bukan semata tugas rutin, melainkan juga bagian dari komitmen menjaga kerukunan dan toleransi di tengah masyarakat yang majemuk.
“Kami berupaya maksimal menciptakan rasa aman bagi umat Kristiani yang merayakan Paskah. Ini juga bagian dari komitmen kami menjaga keharmonisan di tengah masyarakat,” ujar AKBP Dani.
Lebih lanjut, AKBP Dani menekankan pentingnya memperkuat nilai-nilai toleransi dan gotong royong dalam menjaga stabilitas sosial, terutama di momen-momen keagamaan yang sakral. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus menjalin kerja sama lintas iman guna menjaga kedamaian dan keharmonisan di Kabupaten Pasuruan.
Perayaan Paskah tahun ini menjadi momentum penting bagi umat Kristiani untuk memperdalam makna kebangkitan Kristus sekaligus mempererat solidaritas antarwarga. Dengan suasana yang aman dan kondusif, ibadah berlangsung lancar dan penuh hikmat, memberi ruang bagi umat untuk merenung dan memperkuat iman.
Pihak gereja berharap kolaborasi positif antara aparat keamanan dan masyarakat ini bisa terus berlanjut dalam berbagai kesempatan ke depan, demi menciptakan lingkungan yang damai dan toleran.
“Kami bersyukur dan berharap kebersamaan ini terus dijaga, bukan hanya saat Paskah, tapi juga di setiap momen kehidupan bermasyarakat,” ujar seorang pendeta dari gereja di Kecamatan Gempol.
Dengan kerja sama yang erat antara umat dan aparat, Paskah di Pasuruan tahun ini bukan hanya berlangsung damai, tapi juga menjadi simbol kuatnya toleransi dan semangat hidup berdampingan di tengah keberagaman. (*)
Tinggalkan Balasan