Gropyokan Tikus di Rawa Pening: Dandim 0714/Salatiga dan Bupati Semarang Pimpin Gerdal Demi Ketahanan Pangan
Laporan: Wahyu Widodo
KAB SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM – Komando Distrik Militer (Kodim) 0714/Salatiga bersama Pemerintah Kabupaten Semarang kembali menegaskan komitmennya terhadap ketahanan pangan melalui kegiatan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Hama Tikus yang dilaksanakan serentak di kawasan pertanian Rawa Pening, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, pada Minggu (20/04/25).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Guvta Alugoro Koedoes dan Bupati Semarang H. Ngesti Nugroho, serta dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Semarang, perwakilan Dinas Pertanian, kelompok tani, dan masyarakat setempat.
Gerdal Hama Tikus ini merupakan respons cepat atas meningkatnya populasi tikus yang mengancam keberhasilan panen petani. Gerakan dilakukan secara masif dan serentak dengan metode gropyokan, yaitu perburuan tikus menggunakan pengasapan dan pemukulan dengan pentungan kayu.
Dalam sambutannya, Letkol Inf Guvta Alugoro Koedoes menegaskan pentingnya sinergi antara TNI dan rakyat dalam menjaga ketahanan pangan.
“TNI selalu siap mendukung program pemerintah daerah, khususnya dalam upaya menjaga ketahanan pangan. Hama tikus tidak hanya merugikan petani secara ekonomi, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas pangan daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Semarang H. Ngesti Nugroho menyampaikan apresiasi terhadap semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh semua pihak yang terlibat.
“Melalui Gerdal ini, kita menunjukkan bahwa perlindungan lahan pertanian bukan hanya tanggung jawab petani, melainkan tanggung jawab bersama. Kami berharap kegiatan ini menjadi agenda rutin agar hasil panen petani tetap optimal,” ungkapnya.
Antusiasme peserta terlihat sejak pagi hari. Petani, aparat TNI-Polri, serta warga dengan semangat menyusuri area persawahan, bekerja sama memburu hama tikus yang telah lama menjadi momok bagi petani setempat.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk nyata perlindungan terhadap hasil tani, tetapi juga simbol kuatnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keberlangsungan sektor pertanian di Kabupaten Semarang. Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah, TNI, dan masyarakat, diharapkan serangan hama tikus bisa ditekan secara signifikan, dan produktivitas pertanian kembali meningkat. (*)
Tinggalkan Balasan