Laporan: W Widodo
UNGARAN | SUARAGLOBAL.COM - Setelah menjalani periode penerapan Sistem Satu Arah (SSA) sejak tanggal 4 April 2024 hingga 17 April 2024 dalam rangka Ops Ketupat Candi 2024, jalur Jl. Jend. Sudirman di depan Pasar Projo, Ambarawa, kini telah dibuka kembali untuk lalu lintas dua arah, mengikuti perpanjangan hingga Kamis, 2 Mei 2024.
Keputusan ini diumumkan oleh jajaran Polres Semarang, yang dipimpin oleh Kasat Lantas Polres Semarang AKP Arpan SIK, MH. Menurut Kaur Bin Ops (KBO) Lantas Iptu Zaenudin SH. MH., pembukaan kembali jalur tersebut merupakan hasil evaluasi bersama dengan pemerintah Kabupaten Semarang serta menunggu legalitas dari Kementerian PUPR.
"Jalur Jl. Jendral Sudirman di depan pasar Projo Ambarawa, dibuka kembali untuk lalu lintas dua arah mulai Kamis, 2 Mei 2024 pukul 10.00 WIB. Hal ini sekaligus menunggu surat rekomendasi dari Kementerian PUPR terkait rencana penerapan Sistem Satu Arah," ungkapnya.
Iptu Zaenudin juga menyampaikan bahwa pihaknya akan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Semarang dalam penerapan Sistem Satu Arah di depan Pasar Projo setelah mendapatkan rekomendasi resmi dari Kementerian PUPR. Rencananya, penerapan SSA ini akan merubah situasi jalur dengan menghilangkan median jalan yang ada di tengah-tengah jalur.
Sementara itu, Bupati Semarang H. Ngesti Nugraha SH. MH., melalui Kadishub Kabupaten Semarang Tri Martono SH. MM., menyatakan dukungan penuh dari Pemkab. Semarang untuk bersinergi dengan Polres Semarang dalam penerapan Sistem Satu Arah di depan Pasar Projo Ambarawa.
Masyarakat Kabupaten Semarang, khususnya warga Ambarawa, diimbau untuk tetap mematuhi rambu lalu lintas dan arahan petugas di lapangan. Diharapkan, penerapan Sistem Satu Arah ini dapat meningkatkan kelancaran dan keteraturan lalu lintas, serta berdampak positif pada perekonomian masyarakat setempat.
Dengan dibukanya kembali jalur untuk lalu lintas dua arah di depan Pasar Projo Ambarawa, diharapkan akan memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak yang terlibat serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sekitar. (*)
