Akibat Ulah Ibu Adopsikan Anaknya, Proses Pencarian Sempat Libatkan BPBD dan Tim SAR Magelang
Mungkid, beritaglobal.net – Pelaporan anak hilang di Polsek Sawangan Polres Magelang, pada Rabu (20/03/2019) oleh seorang perempuan berinisial NAS (29) warga Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, akhirnya mendapat kepastian.
Berdasar informasi dihimpun beritaglobal.net dari pihak keluarga, Jumat (22/03/2019), hilangnya anak balita NAN (3), terjadi pada Rabu (20/04/2019) lalu sekira pukul 18.30 WIB. NAN adalah anak dari pasangan FT (34) dan NAS (29), warga Desa Podosoko, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
Saat itu korban di gendong ibunya (NAS), sehabis belanja dari warung. Lebih kurang jarak 20 meter sebelum sampai di rumah, korban turun dari gendongan dan lari mendahului ibunya. Sesampai dirumah ternyata NAS tidak mendapati putranya NAN, selanjutnya NAS dan FT selaku orang tua korban meminta tolong warga untuk mencari keberadaan NAN.
Atas berita hilangnya balita NAN, pencarian melibatkan beberapa relawan, anggota BPDB dan Tim SAR, namun hingga hari Jumat (22/03/2019) pagi, sekira pukul 05.00 WIB, korban tidak kunjung ditemukan.
Berkat kejelian, aparat kepolisian dari Unit Reskrim Polsek Sawangan, akhirnya titik terang keberadaan korban bisa terungkap. Berdasar pada hasil pengumpulan informasi dari para saksi dan alat bukti, hilangnya korban tidak luput dari peran NAS, ibu kandungnya.
“Atas Kejadian tersebut sekitar pukul 07.00 WIB unit reskrim Polsek Sawangan melaksanakan koordinasi bersama perangkat Desa Podosoko berkaitan dengan hilangnya korban yang di duga ada keterlibatan ibu kandungnya sendiri,” terang Kapolsek Sawangan Kompol Drs. Margito.
Informasi keberadaan korban, akhirnya didapatkan pihak Kepolisian saat diadakan musyawarah, jika korban berada dalam asuhan warga Boyolali berinisial W, warga Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali.
“Mendapatkan informasi tersebut selanjutnya anggota kami, dipimpin Kanit Reskrim Aiptu Adhe melakukan penyelidikan ke Boyolali sebagaimana informasi, dan telah bertemu dengan pelaku,” imbuhnya.
Dihadapan tim yang dipimpin oleh Aiptu Adhe, W mengaku bahwa NAN bersamanya karena dia telah mengadopsi korban dari orang tuanya.
“Saya telah mengadopsi anak tersebut, dari seorang ibu yang bernama Nana tanpa menyertakan sejumlah uang karena berniat untuk mengasuh. Saya telah mengenal ibu korban sejak bulan desember 2018 lewat group FB adopsi anak,” jelasnya
Disaksikan oleh keluarga, aparat kepolisian dan perangkat Desa Podosoko, diungkapkan oleh NAS bahwa dirinya merasa tidak mampu memberikan kebahagian dan mencukupi kebutuhan korban. Untuk itu, dirinya tega menyerahkan anaknya kepada W, tanpa sepengetahuan suaminya, FT.
“Untuk berita anak hilang ini merupakan sandiwara ibu NAS agar penyerahan anaknya kepada W tersebut tidak diketahui oleh warga,” tandas Kompol Margito. (Eko/Ady)
Tinggalkan Balasan