Dandim 0714/Salatiga Berjamaah Sholat Idul Adha Bersama Ribuan Warga Kota Salatiga

Pemberian piala dan penghargaan kepada pemenang lomba di lingkup Kemenag Kota Salatiga, Dandim 0714/Salatiga berkesempatan menyerahkan piala kepada pemenang lomba adzan tingkat Kota Salatiga, di Lapangam Pancasila Kota Salatiga, Rabu (22/08/2018). (Foto: Pendim 0714/Salatiga)

Salatiga, beritaglobal.net – Ribuan warga Kota Salatiga khusyuk menjalankan sholat Idul Adha berjamaah, 10 Zdulhijah 1439 H / 22 Agustus 2018 di lapangan Pancasila, Kota Salatiga.

Menjadi imam dalam Sholat Idul Adha pagi tadi adalah KH Makmun Alhafidz dan bertindak sebagai khotib adalah Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Seperti tahun sebelumnya, Kantor Kementrian Agama Kota Salatiga menjadi penyelenggara sholat Idul Adha berjamaah.

Sholat Idul Adha yang dihadiri pula oleh Plh Walikota Salatiga Muh Haris, S.S.,M.Si., Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Prayoga Erawan beserta Forkopimda Kota Salatiga, Kasiter Korem 073/Makutarama Mayor Inf Arif Ismawan, Staf ahli Walikota Salatiga, Organisasi Perangkat Dinas (OPD) Pemerintah Kota Salatiga, segenap tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kota Salatiga.

Dalam khotbah nya Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., menyampaikan bahwa “Setiap manusia memiliki hari rayanya masing – masing, ada yang dari wahyu Illahi ada yang dari buah pemikirannya sendiri, dalam Islam hari raya tidak identik dengan hura – hura, namun diisi dengan memuji dan mengagungkan Allah serta mendekatkan diri kepada-Nya, yaitu bertakbir, dalam adzan kita bertakbir, dalam igomah kita bertakbir, dalam sholat kita bertakbir, dan saat memotong hewan kurban kita pun bertakbir,” ungkap Rahmat Hariyadi dalam pembukaan khotbahnya.

Baca Juga:  Hijrah Dari Radikal ke Moderat, Menjadi Tema FGD Polda Sumut Untuk Penertiban dan Penegakan Hukum Bagi Organisasi Radikal dan Anti Pancasila

Dilanjutkan oleh Rahmat Hariyadi, “Dua hari raya umat Islam adalah hari raya yang didasarkan pada syariat Allah, dan keduanya dirangkai dengan rukun Islam. Hari raya Idul Fitri, dirangkaikan dengan puasa Ramadhan, sedangkan hari raya Idul Adha, dirangkai dengan ibadah haji. Idul Adha, ditempatkan pada hari setelah wukuf di padang Arofah, sebagai rukun haji yang paling utama. Ibadah haji, adalah satu perjalanan (traveling) yang unik, berbeda dengan perjalanan – perjalanan lainnya, yaitu orang betul – betul pergi fisiknya serta hatinya menuju ke tanah yang mulia untuk menghadap Baitullah secara langsung, sebagai simbol ke-esaan Allah, simbol persatuan seluruh umat Islam di dunia, yang setiap hari dijadikan kiblat tempat menghadap saat melaksanakan shalat oleh umat Islam di mana saja,” lanjut Rahmat.

Baca Juga:  Peran Aktif Polwan Dalam Jamin Kamtibmas di Hari Jumat

Diumpamakan oleh Rahmat tentang orang yang pergi berhaji seperti seorang hamba sahaya yang menghadap tuannya. “Perumpamaan orang yang melaksanakan ibadah haji itu, adalah laksana seorang hamba yang menghadap tuannya, seorang pegawai yang melapor kepada atasanya. Dia datang dengan penuh kesyukuran, rasa terima kasih, penuh hormat dan merendahkan diri, karena mengakui banyaknya kesalahan dan merendahkan diri, karena mengakui kesalahan dan penyimpangan yang dilakukannya,” ungkap Rahmat ditengah – tengah khotbahnya.

Manusia Terlahir Sebagai Khalifah

Menjelang akhir khotbahnya, Rahmat menyampaikan, “Manusia dilahirkan ke dunia oleh Allah SWT dengan tugas sebagai khalifah atau wakil-Nya di muka bumi untuk mengatur dan memakmurkanya. Karena penugasan inilah maka manusia diberikan segala fasilitas yang sempurna. Mulai dari fisik-panca indera, insting, nafsu, akal – fikiran dan hati nurani, kemudian diberipetunjuk hidup berupa agama. Setiap kita lahir melalui kasih sayang orang tua, diberikan kesehatan, dididik dan dibesarkan, disekolahkan, kemudian oleh Allah diberikan pekerjaan, memiliki penghasilan, dilimpahi-Nya dengan rizki dan keberkahan, diberikan istri dan anak – anak yang membahagiakan, diberikan tempat tinggal yang layak dan meneduhkan, diberikan sahabat serta kawan – kawan, diberikan kekayaan, jabatan, diberikan status sosial dan kehormatan, dan seterusnya,” tandas Rahmat sebelum mengakhiri kothbah dengan doa – doa penutup.

Baca Juga:  Ziarah dan Tabur Bunga ke TMP Dalam Rangkaian HUT ke 73 Persit KCK 2019

Selepas sholat berjamaah, diselenggarakan pembagian piala dan penghargaan kepada para pemenang lomba di lingkup Kemenag Kota Salatiga.

Dandim 0714/Salatiga Letkol Prayoga Erawan berfoto bersama pemenang lomba dan Plh Walikota Salatiga Muh Harris, S.S., M.Si., dan beberapa tokoh agama serta tokoh masyarakat Kota Salatiga 

Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Prayoga Erawan sebagai bagian Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kota Salatiga berkesempatan menyerahkan piala kepada pemenang lomba azdan.

Kepada beritaglobal.net, Rabu (22/08/2018) siang, Letkol Inf Prayoga Erawan menyampaikan kesan – kesannya menghadiri sholat Idul Adha berjamaah bersama ribuan masyarakat Kota Salatiga.

“Pelaksanaan sholat Idul Adha tahun ini, cukup khidmat dan khusu’. Walaupun jama’ahnya tidak sebanyak waktu shalat Idul Fitri, mungkin karena faktor pemudik,” ungkap Letkol Inf Prayoga Erawan kepada beritaglobal.net, terkait kesan pada pelaksanaan sholat Idul Adha berjamaah di lapangan Pancasila, Kota Salatiga. (Choerul/Fera M)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!