Kisah Andy, Sarjana Elektro Sebagai Pemulia Tanaman Anthurium Jemanii

Andy Prasetyo, pemulia Anthurium Jemanii saat membagi kisah perjalanan usahanya di Green House miliknya di Kapling Pagar Indah, Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. (Foto: Dok. istimewa/ASB)

Salatiga, beritaglobal.net – Tanaman hias yang sempat melejit namanya di sekitar tahun 2007, dan menjadikan sebagian orang yang menggeluti pengembangan tanaman ini jadi jutawan mendadak. Anthurium Jemanii, menjadi primadona tanaman hias kala itu, tidak sedikit orang kaya mendadak dan banyak juga yang jatuh serta tergila – gila.

Salah satu pemulia tanaman Anthurium Jemanii di Kota Salatiga, Andy Prasetyo (38), yang masih bertahan membudidayakan tanaman hias ini, mengisahkan perjalanan jatuh bangunnya selama membudidayakan tanaman unik ini kepada beritaglobal.net, belum lama ini.

Bapak dua anak yang kini tinggal di kapling Pagar Indah RT 05 RW 04, Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, mengisahkan awal mula dirinya bergelut di bidang tanaman hias, dimana hal itu sangat jauh dari latar belakang pendidikannya sebagai seorang sarjana elektro dari salah satu perguruan tinggi swasta di Jogjakarta.

Andy, yang semenjak masih duduk di perguruan tinggi kala itu, telah berfikir tentang wirausaha. “Usaha pertama yang saya tekuni berawal dari menjual alat musik bekas, compact disk, menggeluti dunia multi level marketing, even organiser serta berjualan susu kedelai, telah banyak alami jatuh bangun dalam berwirausaha. Hingga akhirnya, saya menemukan ‘dunia’ saya, di pembudidayaan Anthurium Jemanii,” kisahnya.

Baca Juga:  Warga Karang Duwet Menjaga Tradisi Merti Dusun Dalam Rangkaian HUT Kemerdekaan RI ke 74

Bermula dari ketidaksengajaan bertemu dengan seorang pejabat di Dinas Kehutanan yang berkantor di Jakarta, saat bersama dalam satu gerbong kereta menuju ibukota Jakarta. Dimana pejabat tersebut memintanya untuk mencarikan tanaman Anthurium Jemanii.

“Saya dulu tidak sengaja, membudidayakan tanaman ini, berawal dari ketidaksengajaan menerima order dari seseorang pejabat di Jakarta. Sesaat sebelum kami turun dari kereta waktu itu, dia meminta nomor telpon saya, selang sehari kemudian pejabat tersebut mongkontak saya untuk dicarikan tanaman hias bernama Anthurium Jemanii,” ungkap Andy.

Awalnya Andy sempat bingung dengan permintaan pejabat tersebut, hingga akhirnya dia menemukan salah satu pembudidaya Anthurium Jemanii, yang kebetulan juga temannya semasa duduk di bangku SMA.

“Pertama ya bingung, tapi setelah tanya – tanya, malah saya dapat tanaman hias tersebut dari rekan saya semasa di SMA. Saat itu, ada keuntungan besar yang saya dapat, hingga akhirnya saya berfikir untuk mengembangkan usaha tanaman hias ini,” imbuhnya.

Dirinya merasakan keuntungan yang besar saat pertama kali berkecimpung dengan Anthurium Jemanii, meski masa keemasan tanaman ini tidak bertahan lama.

Baca Juga:  \"Swing for the Kids\": Salatiga Bangun Generasi Emas Golf dari Berbagai Kalangan

“Dulu nyari untung cepat, dari situ saya tertantang untuk mengembangkan indukan yang saya koleksi waktu itu, tapi ya apa daya,,,saat supplay banyak, dan permintaan sedikit, hukum ekonomi mulai berlaku. Harga mulai anjlok tanpa aba – aba. Banyak yang kolaps juga waktu itu,” Andy mengisahkan.

“Tapi meskipun masa kejayaan Anthurium Jemanii sudah lewat, masih ada secercah harapan bagi kami sebagai pembudidaya tanaman ini, dengan kreativitas rekan – rekan di komunitas, dengan tetap mengadakan kontes – kontes dan pameran Anthurium, baik di level daerah maupun nasional. Penggemar setianya masih ada,” ujar Andy.

Anthurium termasuk tanaman dari keluarga Araceae. Tanaman berdaun indah ini masih berkerabat dengan sejumlah tanaman hias populer semacam aglaonema, philodendron, keladi hias, dan alokasia. Dalam keluarga araceae, anthurium adalah genus dengan jumlah jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar 1.000 jenis anggota marga anthurium.

“Ini (anthurium jemanii) termasuk jenis tanaman evergreen atau tidak mengenal masa. Di alam, biasanya tanaman ini hidup secara epifit dengan menempel di batang pohon. Dapat juga hidup secara terestrial di dasar hutan,” terang Andy akan keunikan tanaman anthurium yang memikatnya untuk beralih dari dunia elektro ke dunia tanaman.

Andy, memberi penjelasan akan tanaman anthurium yang masih punya nilai jual tinggi. “Daya tarik utama dari anthurium adalah bentuk daunnya yang indah, unik, dan bervariasi. Daun umumnya berwarna hijau tua dengan urat dan tulang daun besar serta menonjol. Sehingga membuat sosok tanaman ini tampak kekar namun tetap memancarkan keanggunan tatkala dewasa. Sehingga tanaman ini memiliki kesan mewah dan eksklusif. Dimasa lalu, anthurium banyak menjadi hiasan taman dan istana kerajaan – kerajaan di Jawa. Konon, dipuja sebagai tanaman para raja, karena itulah saya masih memuliakannya hingga kini,” jelasnya sembari tersenyum.

Baca Juga:  SATLANTAS POLRES SALATIGA BERIKAN DISPENSASI PERPANJANGAN SIM SELAMA LIBUR NYEPI DAN LEBARAN 2025

Kepada beritaglobal.net, Andy berjanji untuk memberikan informasi lebih mengenai jenis – jenis anthurium yang kebanyakan masyarakat belum mengenalnya dan masih memiliki nilai jual tinggi dipasar tanaman hias.

Media tanam anthurium, dipersiapkan khusus agar anthurium tumbuh dengan pesona menawan.

“Minggu depan lagi ya, saya berikan penjelasan detail tentang jenis – jenis anthurium yang masih punya nilai jual tinggi. Namun masyarakat umum belum menyadarinya,” tandasnya dengan senyum khasnya seraya menyiapkan media tanam untuk memijahkan koleksi anthurium miliknya.

Jadi, bagi pembaca beritaglobal.net yang berminat pada tanaman hias anthurium jemanii dan ingin membudidayakannya senagai alternatif usaha, tunggu kisah Andy selanjutnya. (Fera Marita/Agus Subekti)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!