Pasca Viralnya Insiden Ambulance PMI Dengan Honda Brio Merah di JLS, Sat Lantas Polres Salatiga Berhasil Damaikan Dua Belah Pihak, Ini Jelasnya
![]() |
Petugas Kepolisian Saat Mendamaikan Sopir Ambulance dan Sopir Brio |
Laporan: W Widodo
SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Sempat viral di media sosial adanya pengemudi Honda Brio Warna Merah yang dinarasikan menghalangi laju mobil ambulance di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga, pada hari Selasa, 23/04/2024, akhirnya memberikan klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf di Kantor Satlantas Polres Salatiga, Rabu 24/04/2024.
Kedua pengemudi dipertemukan oleh Kasat Lantas Polres Salatiga AKP Suci Nugraheni, S.H, didampingi sejumlah Perwira Satlantas Polres Salatiga untuk krarifikasi atas kejadian viral tersebut.
Novan Bayu Dwihantoro pengemudi Brio Merah merupakan warga Bawen Kabupaten Semarang mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak ada maksud untuk menghalangi laju Ambulance PMI Kabupaten Semarang, kejadian tersebut hanya beberapa saat dan situasi arus lalu lintas tidak ramai.
“Saya sedang jalan-jalan, sama sekali tidak ada maksud menghalangi mobil ambulance, saya tidak tahu kalau mau disalip, saya merasa seperti diikuti.”, ucapnya.
Diakuinya, dirinya sudah memiliki SIM dan berkendara dalam kondisi sehat, tidak mabuk ataupun mengkonsumsi obat-obatan terlarang. Dirinya juga mengaku belum terlalu lancar dalam mengemudikan mobil yang baru dibelinya beberapa bulan yang lalu, masih sedikit awam ketika di jalan raya, ungkapnya
Sedangkan menurut Fatthurrahman, pengemudi Ambulance, saat itu sedang membawa pasien penderita kanker dan patah tulang tungkai kaki, dengan kondisi tersebut berusaha membawa kendaraan sestabil mungkin agar pasien tidak kesakitan. Dirinya mengakui mengemudi dengan kecepatan tidak melebihi 80 km/jam dengan kondisi sirine menyala.
“Saya membawa pasien dari Desa Tlogo, Kecamatan Tuntang menuju RS PAW Salatiga, dengan kondisi pasien kanker dan ada keropos tulang di bagian tungkai kaki,” ungkapnya.
“Kami menjaga stabilitas goncangan dari ambulance itu, sehingga tidak berani mengambil lajur kiri yang bisa menyebabkan goncangan dan pasien akan kesakitan.”, jelasnya.
Dirinya juga mohon maaf karena adanya video viral tersebut, sebenarnya video tersebut adalah dokumentasi di grup pribadi, mohon maaf kalau video tersebut kemudian viral dan menjadikan kegaduhan di masyarakat, dirinya akan lebih berhati-hati dalam menyebarkan video agar tidak menimbulkan kegaduhan, ucapnya.
KBO Satlantas Polres Salatiga Iptu Yosep Heru Utomo, mewakili Kasatlantas AKP Suci Nugraheni, S.H, menjelaskan, pihaknya sengaja mempertemukan kedua belah pihak untuk saling memberikan pengertian, khususnya saat berkendara di jalan raya agar mematuhi peraturan lalu lintas, salah satunya dengan mengutamakan kendaraan khusus seperti ambulance, damkar dan pengawalan dari kepolisian. Akhirnya kedua belah pihak bisa berdamai dan menjadi pelajaran bagi pengemudi semua.
“Kami berikan pemahaman kepada mereka, khususnya pengemudi mobil Brio merah untuk tertib berlalulintas. Memprioritaskan kendaraan termasuk ambulance dan pemadam kebakaran, demi keselamatan di wilayah Kota Salatiga,” jelas Iptu Yosep Heru Utomo.
Dengan kejadian ini dapat dipetik hikmahnya, karena berkendara di jalan harus saling menghormati, “Kami harap setelah kejadian ini semua saling memaafkan dan tidak ada masalah di kemudian hari, karena dengan Diskusi akan Temukan Solusi” tutupnya. (*)
Tinggalkan Balasan