Satu Dekade Terbang Tinggi: Jokowi Bangun 27 Bandara, FIR Kini Milik Indonesia
![]() |
Istimewa |
Laporan: Yuanta
JAKARTA | SUARAGLOBAL.COM – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi udara di Indonesia selama sepuluh tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini disampaikan Menhub pada Rabu (25/9/2024) sebagaimana dikutip dari InfoPublik.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, Indonesia berhasil memperluas jaringan transportasi udara dengan membangun 27 bandara baru di berbagai wilayah. Pembangunan ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi juga menyentuh daerah-daerah 3TP (terluar, terpencil, tertinggal, dan perbatasan).
Selain pembangunan bandara baru, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga aktif melakukan rehabilitasi dan pengembangan di 64 bandara lainnya. Upaya tersebut mencakup perpanjangan landasan pacu, perluasan gedung terminal, dan perbaikan berbagai fasilitas pendukung lainnya. “Rehabilitasi dan pengembangan bandara penting untuk meningkatkan standar pelayanan dan keselamatan penerbangan,” ujar Menhub Budi Karya.
Salah satu program unggulan Kemenhub adalah angkutan udara perintis. Program ini dirancang untuk mendukung konektivitas antar wilayah serta mengurangi disparitas harga kebutuhan pokok di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Hingga saat ini, terdapat 41 rute jembatan udara dan 220 rute angkutan udara perintis yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
“Penyediaan jembatan udara sangat penting untuk meningkatkan aksesibilitas di daerah 3TP. Layanan ini mempermudah masyarakat di pedalaman untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau,” jelas Menhub.
Selain pembangunan fisik bandara, salah satu pencapaian penting dalam dunia penerbangan Indonesia selama masa kepemimpinan Presiden Jokowi adalah pengambilalihan Flight Information Region (FIR) Jakarta. Ruang udara di atas Kepulauan Riau dan Natuna yang selama ini dikendalikan oleh Singapura, kini resmi berada di bawah kendali Indonesia. Pengalihan FIR ini merupakan langkah besar yang memberikan keuntungan strategis dan ekonomi bagi Indonesia.
“Pengalihan FIR ini adalah berkah luar biasa bagi dunia penerbangan kita. Ini akan memberikan dampak positif bagi penerimaan negara dan memperkuat kedaulatan udara Indonesia,” tambah Menhub.
Pembangunan infrastruktur transportasi udara, menurut Budi Karya, tidak hanya memperbaiki aksesibilitas dan mobilitas masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau. Keberadaan bandara dan angkutan udara perintis menciptakan keterhubungan yang lebih baik antara wilayah pedalaman dan pusat-pusat ekonomi, sekaligus membuka peluang baru bagi investasi dan pembangunan daerah.
Sebagai penutup, Menhub menekankan pentingnya menjaga momentum pembangunan ini untuk masa mendatang. “Dengan fondasi kuat yang sudah dibangun, kita harus terus mendorong inovasi dan perbaikan di sektor transportasi udara untuk Indonesia yang lebih maju,” tegasnya.
Sepuluh tahun kepemimpinan Jokowi membawa perubahan besar dalam dunia transportasi udara Indonesia. Mulai dari pembangunan bandara baru hingga pengambilalihan FIR, seluruh langkah ini membuktikan komitmen pemerintah dalam meningkatkan konektivitas, aksesibilitas, dan pertumbuhan ekonomi nasional. (*)
Tinggalkan Balasan