Berbahan Dasar Singkong, Tumpeng Sawut Juarai Lomba Kreasi Tumpeng

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Agus Wariyanto saat melihat tumpeng kreasi dari salah satu kelompok peserta Lomba Kreasi Tumpeng di Pendopo Sukarno, Jalan Sukowati No. 51, Salatiga. (Foto: dok. istimewa/FMA)

Salatiga, beritaglobal.net – Lomba kreasi tumpeng yang digelar di Pendopo Soekarno, Jalan Sukowati No. 51, Salatiga pada Jumat (26/07/2019) bukanlah lomba tumpeng biasa. Tumpeng yang dilombakan merupakan kreasi dan inovasi peserta mengolah bahan makanan lokal non beras dan terigu.

Sebanyak 13 kelompok yang mengikuti lomba tumpeng ini menyajikan kreasi olahan dari ubi, jagung, pisang dan juga labu.

Bertindak sebagai dewan juri, Ketua Ikaboga Salatiga, Dyah Laras dan Guru SMK N 1 Salatiga jurusan tata boga, Puji Nur Zakiah, lomba tumpeng ini harus memiliki kaidah B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) dengan komposisi karbohidrat sebesar 25%, protein nabati dan hewani sebesar 50% dan sayuran sebesar 25%.

Baca Juga:  BAP DPD RI Soroti Peringkat Indonesia dalam Indeks Persepsi Korupsi 2023

Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Agus Wariyanto, kreasi para peserta ini sudah sangat bagus dari segi keseimbangan gizi, inovasi dan estetika.

“Sudah cukup bervariasi, ada sumber karbohidrat, protein nabati dan hewani dan ini sudah sangat bagus dari aspek keseimbangan nilai gizi. Dari segi estetika pun sudah menarik. Tampilan yang bagus ini tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri, ternyata dari bahan pangan lokal bisa dibuat inovasi inovasi yang menarik untuk dikonsumsi,” ujar Agus.

Baca Juga:  Muslimat Fatayat NU Kota Salatiga Gelar Harlah & Halal Bihalal Demi Kemajuan Negara Indonesia dan Peradaban Dunia

Lebih lanjut Agus Wariyanto menambahkan bahwa bahan pangan lokal pengganti beras ini tak kalah besar manfaatnya bagi kesehatan, semisal singkong yang sangat bagus untuk penderita diabetes. Agus juga menambahkan bahwa dengan kreasi pengolahan bahan pangan lokal menjadi menarik maka akan menarik minat generasi milenial untuk beralih dari makanan impor yang marak saat ini kepada makanan lokal yang lebih menyehatkan.

“Pangan lokal pun kalau disentuh dengan dengan kreativitas dan kecerdasan akan sangat menarik dan tidak kalah nilai gizinya dengan pangan impor. Jadi seperti himbauan bapak gubernur bahwa kita harus mengembangkan pangan-pangan lokal ini semaksimal mungkin dengan mendayagunakan lahan-lahan pekarangan,” papar Agus.

Baca Juga:  SABET THE WINNER OF OGP AWARD 2023 SE ASIA PASIFIC DI ESTONIA, BPHN KEMENKUMHAM HARUMKAN INDONESIA DI MATA DUNIA

Dan menurut Agus, pendayagunaan lahan pekarangan tersebut harus dengan sentuhan tehnologi seperti hidroponik, verticulture, sehingga sewaktu waktu masyarakat bisa mendayagunakannya sebagai sumber lumbung pangan hidup.

Keluar sebagai juara 1 adalah perwakilan SMK Negri 1 Salatiga yang menyajikan tumpeng nasi sawut dengan berbagai sayuran dan lauk sebagai pelengkapnya. Juara 2 diraih oleh tim dari Blotongan dengan kreasi tumpeng pisang sedang juara 3 diraih tim dari Tingkir dengan kreasi tumpeng labu kuning. (Fera Marita)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!