Jatim Targetkan Tambahan 2 Juta Ton Beras 2025: Intensifikasi Pertanian Jadi Kunci

Laporan: Iswahyudi Artya

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan peningkatan produksi beras sebanyak dua juta ton pada 2025 sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Target ini diharapkan dapat dicapai melalui optimalisasi lahan pertanian yang ada, mengingat perluasan lahan sawah sudah tidak memungkinkan.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Heru Suseno, menjelaskan bahwa upaya pencapaian target ini akan difokuskan pada intensifikasi pertanian, yaitu peningkatan produktivitas tanpa menambah luas lahan. “Saat ini, indeks pertanaman (IP) di Jawa Timur berada di angka 1,95, dan kami berupaya meningkatkannya hingga 2,8 agar tambahan produksi dua juta ton bisa tercapai,” ungkap Heru dalam diskusi panel di Surabaya, Selasa (25/2/2025).

Jawa Timur saat ini memiliki luas lahan sawah sekitar 1,62 juta hektare, dengan total produksi beras konsumsi mencapai 5,3 juta ton per tahun. Sementara itu, kebutuhan konsumsi masyarakat di provinsi ini hanya 4,5 juta ton, sehingga terdapat surplus yang memungkinkan Jawa Timur untuk memasok beras ke daerah lain di Indonesia.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim, Lutfil Hakim, menekankan pentingnya perlindungan anggaran untuk sektor pertanian agar tidak terkena pemotongan. “Sektor pertanian harus diprioritaskan seperti halnya kesehatan dan pendidikan, karena banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada bidang ini,” tegasnya.

Dukungan terhadap target produksi ini juga datang dari PT Pupuk Indonesia, yang berkomitmen untuk menyediakan pupuk bersubsidi bagi petani. Sri Purwanto, Manajer Penjualan Wilayah Jatim 3, menyatakan bahwa alokasi pupuk untuk tahun ini mencapai 1,88 juta ton, meskipun jumlahnya sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Langkah ini selaras dengan program nasional swasembada pangan 2027, di mana pemerintah menargetkan peningkatan produksi pangan secara signifikan. Dengan kombinasi strategi intensifikasi pertanian, pemanfaatan teknologi, serta dukungan infrastruktur yang memadai, Jawa Timur optimistis mampu mencapai target tambahan produksi beras tersebut. (*)