Sempat Memanas di Medsos, Konflik di SMP N 1 Salatiga Berakhir Damai
Salatiga, beritaglobal.net – Ketua DPRD Salatiga, M. Teddy Sulistio, S.E., hari ini, Senin (26/08/2019), mendatangi SMP Negeri 1 Salatiga, di Jalan Kartini No. 17 Sidorejo Lor, Kota Salatiga, dalam rangka melakukan mediasi atas konflik internal yang melibatkan Kepala Sekolah dan murid – murid SMP N 1 Salatiga yang sempat memanas di media sosial.
Mediasi juga di hadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Yuni Ambarwati, S.H., Komite sekolah serta beberapa perwakilan orang tua siswa.
Seperti yang diungkap ketua Komite SMP 1 Salatiga Giman, bahwa SMP N 1 saat ini tidak bisa dikatakan sebagai sekolah ramah anak dikarenakan ada tindakan bullying serta kata – kata kasar yang di lontarkan Kepala Sekolah terhadap anak didik.
“Muncul banyak keresahan pada anak -anak yang dapat dilihat dari status WA mereka seperti anak setan, anak menuju setan, anak zonasi dan lain – lain. Bahkan siswa langsung DM pada walikota Salatiga. Ada juga video kekecewaan anak sambil menangis yang tidak ditanggapi oleh pihak sekolah. Corat -coret di lingkungan sekolah terkait masalah ini. Adanya anak – anak yang dimarahi dengan kata – kata kasar oleh kepala sekolah hanya karena terlambat sholat dhuha,” papar Giman.
Lebih lanjut Giman menjelaskan bahwa persoalan – persoalan tersebut muncul sebagai bentuk kekecewaan dan ketidaknyamanan anak terhadap sekolah.
Tak hanya pihak komite sekolah, beberapa perwakilan guru SMP N 1 Salatiga juga menyampaikan kekecewaan mereka terhadap kepala sekolah. Seperti yang di kemukakan Sony Kurniawan, Guru Prakarya, bahwa kepala sekolah sering memakai kata – kata kasar jika memarahi anak didik. Hal senada juga disampaikan oleh Tugini Setiadi, Guru Olah Raga, yang menyebutkan bahwa SMP N 1 saat ini sudah tidak kondusif. Guru – guru resah karena banyak kebijakan yang tidak sesuai. Kepala sekolah juga sering menegur guru dan murid dengan kata – kata yang tidak bijak.
Menanggapi keresahan tersebut, Teddy Sulistio mengatakan bahwa sudah seharusnya persoalan internal sekolah harus diselesaikan secara intern, tidak perlu dibawa ke ranah publik apalagi di gembar – gemborkan ke media sosial.
“Dunia pendidikan itu adalah dunia yang sangat kompleks karena berkaitan dengan mendidik berbagai karakter anak. Karena itulah dunia pendidikan itu sangat mulia. Karena itu sebaiknya saling bersatu, duduk bersama antara kepala sekolah, komite, orang tua untuk menyelesaikan segala konflik yang ada. Karena bagaimanapun kehormatan kepala sekolah juga harus tetap di jaga. Tetapi kepala sekolahnya juga harus bijak. Emosinya agak dikurangi. Nggak usah marah – marah sama anak – anak. Karena SMP N 1 ini adalah mercu suar pendidikan di Salatiga, jadi marilah dijaga sama – sama,” papar Teddy.
Setelah melalui mediasi akhirnya dinyatakan bahwa masalah yang ada telah terselesaikan.
“Semua masalah harus selesai sebelum matahari terbenam karena esok matahari akan menghasilkan masalah yang baru. Guru – guru juga jangan terlalu merasa sebagai yang tersegalanya, karena terlalu lama di civitas akademika dengan prestasi terbaik itu terkadang hadirnya suasana yang baru mengganggu kenyamanan,” jelas Teddy.
“Untuk rolling Kepala Sekolah adalah wilayahnya Dinas Pendidikan. Semua itu kan untuk pemerataan. Jadi hari ini masalah sudah selesai. Kepala sekolah sudah minta maaf, tapi kehormatannya harus dikembalikan. Karena seorang pemimpin tanpa kehormatan ya bagaimana dia akan memberi komando,” imbuh Teddy.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Yuni Ambarwati juga menegaskan bahwa segala permasalahan di SMP N 1 sudah terselesaikan dengan damai. Tidak ada lagi konflik internal.
Sementara Kepala Sekolah SMP N 1, Hariyati, S.Pd., M.Pd., mengatakan bahwa semua ini adalah sebuah titik balik buat dirinya agar kedepannya menjadi lebih baik sehingga SMP N 1 tetap maju seperti saat ini. (Fera Marita)
Tinggalkan Balasan