Edukasi Tentang Dunia Ular, Peldha Wahyudha Jadikan Koleksi Pribadinya Dijadikan Ajang Selfi

Pelda Wahyudha Widharta saat memberikan paparan tentang selul beluk dunia ular kepada puluhan siswa/siswi SDN 03 Karangjati di kediamannya. (Foto: dok. pribadi/WW)

Ungaran, beritaglobal.net – Ular, bagi sebagian orang dianggap sebagai hewan yang berbahaya. Bukan tanpa sebab, sering termuat dalam pemberitaan di media masa, adanya korban cidera karena gigitan ular bahkan hingga meninggal akibat dimangsa ular. Terlepas dari penilaian bahaya ular bagi sebagian orang, terdapat sisi manfaat ular dalam pengobatan tradisional.

Salah satu manfaat dari ular dalam pengobatan tradisional adalah empedu ular kobra dan darahnya yang diyakini dapat meningkatkan stamina dan vitalitas pria. Minyak dan daging ular dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif penyakit kulit, seperti pemaparan Pelda Wahyudha Widarta kepada beritaglobal.net, melalui pesan Whatsapp, Selasa (27/08/2019), selepas menerima kunjungan siswa siswi SDN 03 Karangjati  di rumahnya, di Desa Congol, Kelurahan Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, dalam rangkaian kegiatan PLS (Pelajaran Luar Sekolah).

Baca Juga:  Penyuluhan Hukum Di Korem 073/Makutarama Salatiga: Meningkatkan Pemahaman Hukum Bagi Prajurit, PNS, Dan Keluarga

“Tadi sebanyak 31 siswa/siswi kelas III, SDN 03 Karangjati bermaksud belajar tentang dunia reptil, khususnya ular. Mereka didampingi oleh wali kelasnya, saat melihat – lihat dan menerima informasi tentang jenis ular serta reptil koleksi saya,” imbuhnya.

Dijelaskan oleh Pelda Wahyudha, bahwa koleksi ular di rumahnya ada 20 ekor dari berbagai jenis, diantaranya Tiger Retic, Ball Phyton, Blood Phyton, Boa, Corn Snake, Water Snake, GTP, Candoia Carinata, serta Candoia Aspera. Selain ular, dirinya juga memelihara Landak Mini dan Axlotl Mexican, yang menjadikan daya tarik tersendiri bagi anak – anak yang tidak pernah melihat ular atau bahkan berinteraksi secara langsung.

Baca Juga:  Hujan Gerimis Disertai Puting Beliung Rusak Atap dan Tumbangkan Pohon di Randuacir

“Dari pembelajaran langsung inilah, mereka lebih memahami tentang jenis – jenis ular, habitatnya, serta bagaimana cara berkembang biaknya,” jelas Pelda Wahyudha yang saat ini masih aktif berdinas di Kodim 0714/Salatiga sebagai Kapendim.

Anak didik di tingkat dasar harus diberikan pemahaman langsung akan jenis – jenis ular yang ada di Indonesia, serta dari mancanegara. Hal ini akan menambah khasanah keilmuan mereka tentang bagaimana cara ular hidup, apa saja yang dimakan ular, serta bagaimana cara ular berkembang biak.

“Tapi yang harus diingat adalah agar tidak sembarangan memegang ular, apalagi yang ditemui di lingkungan rumah atau sekolah. Ular yang saya pelihara dan sebagai bahan edukasi hari ini, semuanya jinak dan tidak memiliki Bisa atau Racun. Karena sudah terbiasa berinteraksi dengan manusia dan di pelihara dari kecil, makanya aman untuk di pegang. Interaksi dengan ular adalah hal yang paling seru pada saat sesi berfoto bersama hewan melata tersebut, awalnya banyak yang masih ragu dan bahkan takut tetapi lama – lama mereka saling berebut untuk berfoto bersama,” tandasnya.

Baca Juga:  Babinsa Koramil Winong Bersama Warga Gotong Royong Pengurugan Jalan
Tawa seorang siswi SDN 03 Karangjati berinteraksi langsung dengan ular peliharaan Pelda Wahyudha. (Foto: dok. pribadi/WW)

Melalui Pelda Yudha, Wali Kelas III  SDN 03 Karangjati, Sulkhan, mengatakan bahwa dipilihnya materi tentang ular tersebut agar anak – anak didik memiliki pengetahuan lebih seputar dunia satwa.

“Informasi yang bagus sekali dari pak Yudha, jadi anak – anak lebih mengerti lebih banyak tentang seluk beluk ular, sehingga mereka akan lebih tau dan paham karakteristik hewan tersebut,” pungkasnya. (Oky/WW)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!