Museum Pandanaran yang Menjadi Viral di Medsos Karena Dugaan Penyelewengan Anggaran
![]() |
Papan Nama Museum Pandanaran Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang |
Kabupaten Semarang, beritaglobal.net – Setelah viral di media sosial facebook dari akun facebook Firdaus Muhamad, Museum Pandanaran di Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, diduga telah menyimpang dari anggaran yang telah di tetapkan.
Pemugaran museum yang dianggarkan Rp 1,505 milyar, dan nilai kontrak Rp 1,376 milyar dimenangkan oleh PT. Cipta Nugra Sentosa, dibawah satuan kerja Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga, Kabupaten Semarang dibangun tidak sesuai dengan yang diharapkan dari hasil pantauan beritaglobal.net, Sabtu (27/01).
Disampaikan oleh pengawas bangunan Museum FM, bahwa pembangunan sudah melenceng dari awal. Kayu untuk kusen, daun pintu dan daun jendela yang seharusnya menggunakan kayu Kalimantan, kenyataannya menggunakan kayu biasa dengan kualitas yang buruk dan telah dimakan kumbang kayu (belobor – istilah bahasa Jawa).
“Ini Mas, kayu yang digunakan seharusnya kayu keras Kalimantan, tetapi justru kayu biasa yang kualitasnya jelek dan dimakan ‘belobor’, waktu itu dari komisi B DPRD Kabupaten Semarang telah melakukan sidak dan meminta kayu untuk diganti,” ungkap FM.
![]() |
Kusen yang hanya di tambal dengan dempul, diduga tidak diganti dengam kayu yang sesuai spesifikasi |
Dinformasikan lebih lanjut, rekomendasi dari DPRD pun tidak diindahkan, kenyataannya kusen, daun pintu dan daun jendela yang harusnya diganti tidak diganti dan hanya di tambal menggunakan dempul.
“Waktu itu ada sidak dari Komisi D DPRD Kabupaten Semarang yang merekomendasikan penggantian kayu bahan kusen, daun pintu dan daun jendela. Tapi kenyataannya tidak ada penggantian, dan hanya ditutup dempul untuk menutup keropos,” imbuh FM.
Saat pemantauan di lokasi pembangunan, hadir pula seorang anggota dewan dari komisi B Fraksi Golkar dari unsur Partai Amanat Nasional, Said Riswanto (43). Said menyesalkan dengan adanya dugaan penyimpangan dan kembali terjadi untuk kesekian kalinya di Kabupaten Semarang.
“Saya sangat menyesalkan adanya dugaan penyimpangan dana dari pembangunan fisik di Kabupaten Semarang, sering kami mengingatkan kepada eksekutif untuk memilih kontraktor dan pengawas proyek yang mempunyai integritas baik, sehingga penggunaan dana rakyat tidak sia – sia,” ungkap Said.
Lebih lanjut diungkapkan oleh Said bahwa banggar DPRD akan mengevaluasi semua pelaksanaan pembangunan fisik di Kabupaten Semarang.
“Dengan adanya hal ini, kami dari banggar DPRD Kabupaten Semarang akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan fisik di Kabupaten Semarang,” imbuh Said.
Pada akhir pantauan beritaglobal.net, dikatakan pula oleh FM bahwa, ada ancaman dari oknum pejabat pembuat komitmen berinisial AW, kepada FM yang mengunggah foto – foto di media sosial facebook.
“Saya sempat diancam oleh seorang oknum pejabat bernama AW, karena saya tidak mau menghapus foto dan rekaman yang saya simpan di memory HP saya, Mas,” tutup FM.
Hingga berita ini di turunkan AR belum bisa dikonfirmasi terkait adanya ancaman dan dugaan penyimpangan anggaran pembangunan Museum Pandanaran. (Agus S)
Tinggalkan Balasan