Pemkab Indramayu Kirim Peserta Diklatpim Tingkat III Pelajari Peningkatan IPW
Salatiga, beritaglobal.net – Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut lebih profesional dalam menjalankan tugas – tugas kedinasan, yang didukung dengan sikap mental yang baik, cakap, memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan serta semangat kerja yang tinggi.
Sebagai abdi negara dan abdi masyarakat aparatur pemerintah harus mampu dan mau memberikan pelayanan yang prima, profesional, dan memuaskan masyarakat, diiringi dengan keterpaduan, kerjasama dan koordinasi yang sinergis antar aparatur dari berbagai tingkatan, serta mampu mewujudkan suatu pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Kota Salatiga dengan semboyan ‘Hati Beriman’, mengandung arti terciptanya suasana kota atau masyarakat Salatiga yang sehat, tertib, bersih, indah dan aman, dimana penduduk warga kotanya adalah insan yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Terkait lokus kunjungan empat hari sejak Selasa (26/03/2019) lalu, hingga Jumat, (29/03/2019) mendatang, rombongan Benchmarking, Pembimbing dan Pendamping Benchmarking Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat III Tahun 2019 Kabupaten Indramayu di Salatiga tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Walikota Salatiga melalui asisten III bidang Administrasi dan Pembangunan Kota Salatiga Drs. Yohanes Tri Priyo Nugroho, menyampaikan bahwa IPM Kota Salatiga selama kurun waktu tiga tahun, trend-nya terus meningkat yaitu 80,96 pada tahun 2015; 81,14 pada tahun 2016 dan 81,68 pada tahun 2017. Pada tahun 2017, IPM Kota Salatiga mencapai 81,68. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan IPM Provinsi Jawa Tengah sebesar 70,52. Jika dibandingkan dengan kota lain se – Provinsi Jawa Tengah, maka IPM Kota Salatiga menduduki peringkat kedua setelah Kota Semarang sebesar 82,0.
Pengukuran IPM terdiri dari indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan ekonomi. Pengukuran ini menggunakan tiga dimensi dasar, yaitu lamanya hidup, pengetahuan, dan standar hidup yang layak. Oleh karena itu, Walikota mempersilahkan peserta Benchmarking Diklatpim Tingkat III Tahun 2019 Kabupaten Indramayu untuk dapat menggali informasi dari OPD yang dijadikan lokus pada kegiatan Benchmarking ini.
“Kepada kepala OPD yang menjadi lokus benchmarking, yakni Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Dinas Perdagangan Kota Salatiga, saya mengimbau untuk dapat membantu peserta benchmarking secara maksimal, baik dengan memberikan informasi, data, maupun penjelasan – penjelasan ketika para peserta nanti di lapangan,” ujar Tri Priyo Nugroho saat menyampaikan sambutan tertulis Walikota kepada peserta Diklatpim Tingkat III Pemkab Indramayu, di aula Kantor Badan Kepegawaian dan Diklatda Salatiga, Selasa (26/03/2019).
Sementara, ketua rombongan Benchmarking dari Pemkab Indramayu, Hj. Uum Umiyati, S.E., mengungkapkan, kunjungan benchmarking ini bertujuan untuk belajar banyak tentang peningkatan IPM dan inovasi Kota Salatiga untuk dapat diimplementasikan di Kabupaten Indramayu, sekaligus sebagai proses pembelajaran atau inspirasi bagi peserta dalam meingkatkan kinerja perangkat daerah dan selanjutnya menjadi alat strategis bagi manajemen Pemkab Indramayu.
“Sebagaimana amanah dalam peraturan lembaga administrasi negara RI nomer 19 tahun 2015, salah satu mata diklat dari agenda tahap III adalah merancang proyek perubahan dan membangun tim efektif yang salah satunya adalah kunjungan Benchmarking ke Best Practice, dengan harapan dalam mata diklat ini dapat membekali pesrta agar mampu mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan perangkat daerah yang memiliki Best Practice,” kata Umiyati.
Umiyati mengungkapkan, rombongan pesrta Diklatpim tingkat III dari Kabupaten Indramayu ini adalah 30 orang pejabat administrator di lingkungan Pemkab Indramayu beserta 10 orang pembimbing dan pendamping.
Sasaran lokus adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Salatiga, Dinas Kesehatan Kota Salatiga dan Dinas Pendidikan Kota Salatiga. (Fera/Khamim)
Tinggalkan Balasan