Suami Siri di Balik Mutilasi Sadis Wanita dalam Koper di Ngawi: Kronologi dan Fakta Terbaru, Ini Jelasnya
Laporan: Budi Santoso
NGAWI | SUARAGLOBAL.COM – Kasus mutilasi sadis yang menggegerkan warga Ngawi akhirnya menemui titik terang. Polisi berhasil menangkap pelaku berinisial A, yang diduga sebagai suami siri dari korban bernama Uswatun Khasanah. Korban sebelumnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam koper yang dibuang di sebuah selokan.
Kasus ini mencuat pada Sabtu (25/1/2025) ketika warga menemukan sebuah koper mencurigakan di selokan wilayah Ngawi. Setelah dibuka, koper tersebut berisi potongan tubuh manusia. Hasil penyelidikan lebih lanjut mengungkap fakta mengejutkan: bagian kepala korban ditemukan di Trenggalek, sedangkan potongan kaki ditemukan di Ponorogo.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur, Kombes Farman, menjelaskan bahwa pembunuhan diduga terjadi di sebuah hotel di Kediri. Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian sebelum membuangnya di lokasi berbeda.
Identitas Pelaku dan Motif Pembunuhan
Pelaku, berinisial A, ditangkap dalam operasi cepat yang dilakukan tim kepolisian. \”Pengakuan awal dari pelaku, ia adalah suami siri korban,\” ujar Kombes Farman pada Minggu (26/1/2025). Namun, pihak kepolisian masih mendalami motif pembunuhan yang diduga terkait dengan konflik dalam hubungan mereka.
Hingga saat ini, identitas lengkap pelaku belum diungkap secara rinci kepada publik. Dalam foto yang diterima dari Polda Jatim, pelaku terlihat mengenakan pakaian formal berwarna putih saat proses pemeriksaan berlangsung.
Kasus ini langsung menjadi perhatian publik karena kekejamannya. Warga setempat mengecam tindakan pelaku dan berharap pihak berwenang memberikan hukuman setimpal. Polisi juga tengah mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam kasus ini.
Kombes Farman memastikan penyelidikan akan dilakukan secara transparan. \”Kami akan terus mengembangkan kasus ini dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat,\” tegasnya.
Kasus mutilasi ini menambah daftar panjang kejahatan sadis yang terjadi di Indonesia. Publik diimbau untuk tetap tenang dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak berwenang. Konferensi pers lebih lanjut akan segera digelar untuk mengungkap fakta-fakta baru terkait kasus ini. (*)
Tinggalkan Balasan